Jumat, 27 Desember 2013

Tuhan Dengan Segala Selera Humor-Nya

Terlalu sensitif ketika mulai berbicara tentang Tuhan. Serba salah pun. Tetapi buat gue, selalu menarik karena ada sensasi menyenangkan tiap kali mendengar atau membicarakan tentang ‘area sensitif’ satu ini. No guys, I’m not talking about sex.

Here…


Enggak sekali-dua kali gue denger temen-temen gue bilang bahwa gue mesum, cuek, sarap, frontal, bahkan terkesan enggak takut sama apapun. Enggak jarang mereka juga teriak “ELLLLOOOO SSSSAKIIIITTTT JIWWWWWA!!!!” sambil geleng kepala dan pasang muka. Entahlah. Semacam ekspresi dari percampuran rasa takjub, kagum, terkesima, salut, terheran-heran, syok, marah, terpukul, depresi, dan meragukan kewarasan gue. Wait, what? Okay, stop it. Gue gak mau di bully. Cuma gegara salah paham mengira ini blog narsis whatever blablabla. Gue bahkan enggak tau harus tanggapin itu sebagai pujian atau hinaan. (kayaknya sih hinaan….bye!)


So far, gue mengabaikan.


Kenapa?


Ya gak lucu aja kalau tiba-tiba gue tanggapin dengan jawaban serius lalu obrolan panjang lebar tentang iman dan ketuhanan. Selain momennya yang (alhamdulillah) enggak pernah tepat, banyak dari mereka yang menganggap bahwa obrolan semenarik apapun—sekali lagi, APAPUN—kalau mulai melipir ke ‘area sensitif’ itu, mendadak jadi enggak menarik untuk diteruskan.

So, yeah. Tiap kali obrolan mereka yang mulai mengarah ke ‘area sensitif’, kerap kali gue respon dengan otak mesum gue. Membosankan.

Lalu, apa yang menarik?

Menurut gue, saat beberapa dari mereka mendadak menjadi orang suci dan taat agama begitu hidupnya kehilangan roda kemudi. Namun berbalik menjadi sebuas hewan setelah menyandang kemapanan. Sebaliknya, banyak juga yang mengagungkan Tuhan begitu diberi kenikmatan dalam berbagai pencapaian. Namun berbalik memaki Tuhan dengan sumpah serapah kala kehidupannya hijrah ke golongan bawah.

Lucuk. Lucu pake k. Lucuk. Menurut gue itu lucu banget. Like seriously, gue beneran lagi ketawa sambil ngetik ini…. *DAMN!!!!* X’))

Well, gue enggak bermaksud menyudutkan siapa-siapa. Pun enggak bermaksud ceramah agama. Gue cuma share tentang tontonan favorit gue aja.

Yep. There's no typo detected. Ulah mereka memang tontonan favorit gue. You know, sekarang udah jarang banget film ataupun serial yang based on true story. Sementara gue disuguhkan ‘reality drama’ maha karya Tuhan. Gak tanggung-tanggung, pemerannya adalah si pelakon asli dan disiarkan LIVE pula. Yes! Tuhan lagi asik diajak kerjasama. Selera humor-Nya gak ada dua! Hahaha~

Tanpa bermaksud menjadikan kelakuan mereka sebagai hiburan, gue beneran terhibur. Ya gimana dong? Gue kan jujur. HAHAHAHAHApabangetsihgueeee~ Well, gue memang bukan orang suci. Pun bukan orang yang berdandan religi. Gue biasa, namun berbeda. *asik!* Setidaknya gue konsisten menuhankan Tuhan, bukan menjadikan-Nya sabun ‘cuci tangan’. Tuhan ya Tuhan. Yang tiap-tiap kita tidak mampu menyamai se-persekian-juta-Nya. Tuhan ya Tuhan. Pemilik waktu yang tak berbatas dan ruang yang tak berpijak. Tuhan ya Tuhan. Nama-Nya terlalu tabu dicantumkan dalam 'permainan'.

Tapi, harus se-serius itukah? Kata siapa Tuhan tidak pernah bercanda?

Tuhan memang gak pernah main-main, tetapi Tuhan masih memiliki selera humor. Memang kalian pikir, dari mana sifat humoris kalian berasal(?)

Lihat saja! Kerap kali Tuhan gemar mengajak kita bercanda lewat kejadian-kejadian gak masuk akal di hidup kita. Seolah mempermainkan, padahal itu bagian dari uji kelayakan. Jika lolos, kelak surga-Nya siap dihuni. Jika sebaliknya, maka neraka-Nya sudah berdandan rapi menunggu kita mati. Ya setidaknya begitulah imajinasi gue. Perkara agama, menurut gue konsep dasar dari (hampir) semua agama adalah sama. Tentang kebaikan. Tentang kehidupan.

Tuhan punya selera humor yang tinggi. Begitu mudahnya Ia memberi, dalam sekejap menariknya kembali. Dari situ, gue selalu belajar bersyukur dan tidak mendadak cengeng ketika menerima kegagalan. Gue belajar menyikapi segala hal sesuai porsinya. Gue belajar merentangkan tangan ketika seseorang datang, dan mendoakan jika suatu hari seseorang pergi. Gue belajar menerima saat pertemuan dan merelakan adanya perpisahan. Gue belajar sebijak mungkin agar seimbang. 

Gue masih belajar.

Menurut gue, takdir Tuhan akan hidup seseorang itu bukan sesuatu yang mutlak dan simbolisasi kemurkaan-Nya. Iya, itu tak lebih dari cara Tuhan mengajak kita bercanda. Unik memang. So don’t take it like seriously. Cukup respon balik candaan-Nya dengan santai dan tetap bersyukur tanpa mengurangi semangat juang.

Dan jika suatu hari lo berada di puncak kelelahan, jangan langsung bilang “GAK LUCU!!!!” kemudian mem-vonis Tuhan jahat sama lo. Ajak Dia berkomunikasi tiap kali lo selesai ibadah. Jangan lelah untuk mengulanginya. Jangan menjauh dan hilang percaya. Tuhan bisa luluh, kalau kita juga bersungguh-sungguh. Semua hal yang terjadi sama kita itu atas kuasa Tuhan. Jadi kalau kita menginginkan sesuatu, mintanya juga sama Tuhan. Bukan minta sama dukun, paranormal, dan kawanannya.

Kenapa?

Simpel aja. Menurut lo, yang ciptain dukun, paranormal, dan kawanannya itu siapa? Ayam?
*hening*

Semesta ada karena siapa? Nah, memohonlah pada-Nya. Dengan begitu, semesta akan turut meng-amin-kan tiap-tiap pengharapanmu.

Caranya?

Bernegosiasi dengan Tuhan lewat usaha dan doa. Dan jangan lupakan....cinta. Iya, cinta. Ah, gue sih sebenernya agak najis kalau bahas cinta. Udah skeptis duluan. Makanya, bagian satu ini gue skip aja. *straight face*

Well, gue sering nangkep basah diri gue sendiri lagi cekikikan geli dalam hati tiap kali ngeliat orang yang cuma ngeluh dan sibuk meratapi nasib mereka yang enggak maju-maju, sementara mereka gak mau susah payah berusaha. Haha, jagoan! Kenapa harus buang-buang waktu mengasihani diri sendiri? Semesta tidak diciptakan untuk menunggumu berkeluh-kesah, kawan. Ayolah, jangan hanya bermimpi! Jendralmu adalah dirimu sendiri. Mulailah berusaha. Genapi dengan doa. Lalu nikmatilah cara Tuhanmu bercanda.

Aku berlindung kepada Sang Maha, dari nista yang melingkari semesta.
Dengan menyanggupi segala mau-Nya, yang maha nyata lagi maha tak terduga.
Maha benar Tuhan dengan selera humor-Nya.

Tks to FA

Selasa, 17 Desember 2013

Nenek Tua : Salah Satu Penyemangatku



Wahai nenek tua, tidak seharusnya kau ada disana menyendiri sepi, hampir tertutup puluhan barang dagangan yang tidak seberapa banyak menghasilkan untuk mu. Tidak pernahkah terlintas dipikiran mu bahwa semua barang-barang yang kau jual itu jarang di lirik mereka yang lebih memilih memakan brownies, pizza, bakso, dan berbagai cemilan lainnya?

Apa yang kau cari nenek tua? Aku saja yang memeras keringat dan airmata selama ini merasa kurang dengan apa yang ku terima. Kau? Berapa banyak barang di kalikan dengan seratus rupiah yang kau dapat untuk menghitung berapa laba mu?

Nenek tua, kau sungguh tegar. Aku bahkan sangat mengidolakan mu disaat orang-orang letih berusaha dan hanya mengemis. Tapi engkau tidak. Kau lebih memilih berjualan demi sesuap nasi. Kau sungguh mulia. Sungguh. Bahkan dengan tubuh mu yang sudah renta dan tidak sesehat dulu pas kau muda, kau tetap memilih untuk tidak menyerah akan nasib.

Aku sungguh miris melihat mu, bahkan hampir sebagian airmata ku masih mengenang menghalangi bola mata ku. Ya, pandangan ku kabur melihat semua huruf-huruf ini berjalan memenuhi layar blog ku. Hanya pada tulisan aku bercerita, aku hanya bisa menyampaikan keadaan mu yang sangat tidak beruntung itu. Aku ingin berteriak pada anak cucu mu tapi entah dimana mereka dan sepertinya itu tidak membantu mu untuk keluar dari keadaan yang sangat menyesakkan dada itu.

Sekarang aku berpikir, sudahkah kau makan malam ini nenek tua? Apakah kau di sana sama seperti ku sekarang hanya sendiri, belum makan dan tanpa di temani seorang kawan pun?

Wahai orang-orang disana yang tidak punya hati nurani dan berharta, tidak kah kau lihat usaha dari seorang nenek tua itu? Dimana hati nurani kalian saat melihat nenek tua itu? Dimana? Tidak. Kalian tidak dapat menjawabnya. Kalian lebih mementingkan diri kalian sendiri.

Wahai anak muda, akan kah kalian masih mengeluh tentang yang kalian dapat sekarang ini? Coba lihat nenek tua itu. Tidak kah kalian dapat memetik suatu hikmah atasnya.

Nenek tua, seandainya kau tahu, kau adalah salah satu penyemangat dalam hidup ku selain orang tua ku. Setiap aku melihat mu atau melihat nenek tua yang lain nya, hati ku merasa terhujam lebih keras daripada diputuskan oleh kekasih ku. Bahkan, setiap aku melihat mu, aku selalu berjanji kelak aku akan sukses dan mengangkat derajat mu untuk menikmati sisa hidup mu yang sangat sedikit itu.

Nenek tua, seandainya aku punya kekuatan memutar dunia, aku akan menukar posisi mu dengan ibu-ibu pejabat di luar sana yang tidak harus bersusah payah menunggu dagangan sampai keriput memenuhi wajah. Karena kau lebih pantas untuk di hormati daripada mereka.

Semoga Tuhan memberikanu kebahagiaan berlimpah melebihi sekedar harta. Semoga kau dilimpahkan kekuatan menghadapai keras dan tidak adilnya dunia. Semoga kau diberikan ketenangan dan ketabahan menerima nasib ini.

Percayalah, kau lebih baik miskin daripada kaya dan tidak tenang karena diburu KPK. Lebih baik kau berteman dengan alam dan teriknya matahari daripada bergelimang harta tapi tinggal di dalam jeruji besi. Bahagialah dengan keterbatasan ini nenek tua. Tuhan menyertaimu.


Saran ku....

Teruntuk Jiwa Yang Lalu...


Teruntuk jiwa yang lalu, ku yakin melupakanku bukan merupakan suatu hal yang berat...

Teruntuk jiwa yang lalu, anggap semua kesalahanku...
Teruntuk jiwa yang lalu, usah dendam menjadi alasan bermusuhan...
Teruntuk jiwa yang lalu, capailah kebahagiaan mu...
Teruntuk jiwa yang lalu, tersenyumlah...
Teruntuk jiwa yang lalu, mahal kan airmata mu...
Teruntuk jiwa yang lalu, bahagia kan dirimu...
Teruntuk jiwa yang lalu, kesalahan jangan membuat timbulnya kesalahan yang lain...
Teruntuk jiwa yang lalu, belajarlah dari hati yang kau sakiti...
Teruntuk jiwa yang lalu, pilahlah teman yang akan kau ikuti...
Teruntuk jiwa yang lalu, dewasa lah dalam menyikapi...
Teruntuk jiwa yang lalu, cobalah untuk tak membohongi diri sendiri...
Teruntuk jiwa yang lalu, menyiakan itu suatu dosa...
Teruntuk jiwa yang lalu, selingkuh bukanlah kebahagian nyata...
Teruntuk jiwa yang lalu, jujurlah akan apa yang terjadi...


Teruntuk jiwa yang kunanti, kapankah engkau menghampiri...
Teruntuk jiwa yang kunanti, sadarkah aku selalu menunggumu...
Teruntuk jiwa yang kunanti, apa yang membuatmu tak bisa menemukanku...


Teruntuk jiwa yang sepi, syukuri apa yang kau terima...
Teruntuk jiwa yang sepi, yakinlah akan sesuatu yang indah pada waktunya...
Teruntuk jiwa yang sepi, bersabarlah dengan yang kau nanti...
Teruntuk jiwa yang sepi, berusahalah...
Teruntuk jiwa yang lalu, Teruntuk jiwa yang kunanti, dan Teruntuk jiwa yang sepi, tetaplah yakin bahwa Allah tau apa yang terbaik dan apa yang Dia lakukan atasmu...


Muhammad Iqbal Rachman
Pekanbaru, 17 Desember 2013

Sabtu, 14 Desember 2013

Hal Kecil Berdampak Besar


♫ Bara bara bara
Bere bere bere
Bara bara bara
Bere bere bere 

Siap sih yang gak tau sama musik di atas? Dari yang tua sampe yang masih di janin kalo mendengar tuh musik Dj pasti berasa pengen goyangin badan. Se-indonesia pasti tau tuh musik.

Tapi beda ama gue, di saat orang lain yang denger tuh musik berasa happy, nah gue kalo denger tuh musik malah langsung galau. Aneh ya. Tapi ada cerita di balik itu semua. Dan sekarang gue mau ngesharenya. Baca sampe abis ya.

Jadi cerita nya gini. Waktu itu satu angkatan di sekolah gue pergi jalan dalam rangka refreshing sebelum ujian yang akan menanti untuk anak kelas 12. Jadi kami semua pergi jalan-jalan ke Pantai Carocok di Pariaman, Sumatera Barat.

Hari itu sungguh indah banget. Main bareng sahabat dan temen-temen di tengah pemandangan pantai yang gila abis. Capek, tapi gak rugi. Gak kepikiran kalo bentar lagi mau UN. Yang penting bikin kami lupa semua masalah deh.

Nah di perjalanan pulang, karena hari sudah malam, musik di dalam bus pariwisata yang kami tumpangi pun berubah ke genre musik disko. Setelah dari pagi tadi yang hidup musik galau semua. Ada temen gue yang sebut saja Bambang (nama disamarkan) yang ngebawa kaset berisi musik Bara bere tersebut.

Langsung deh satu bus goyangin badan. Cuma gak ada alkohol aja, kalo gak udah kayak diskotik banget. Bunyi bass yang begitu menggema makin menambah goyangan kami di dalam bus tersebut. Keren lah pokok nya.

Awalnya gue duduk sambil goyangin kepala, kemudian gue bosen dan berdiri untuk ngeliat-ngeliat kelakuan temen-temen gue yang aneh. Gue berjalan ke bagian depan bus. Disana gue melihat ada yang lagi curhat, ada yang lagi menikmati musik, ada yang lagi foto-foto, ada yang lagi ngupil sendirian, ada yang lagi tidur dan ada yang lagi mesra-mesraan.

Dan.... Jleb. Gue ngeliat sesuatu yang bikin gue langsung galau banget. Sumpah. Waktu gue ngeliat itu, gue langsung mematung dan terdiam agak lama. Apa yang gue liat? Bukan. Bukan mantan yang lagi cipokan sama sanderan kursi. Bukan juga ada yang lagi coli. Bukan. Yang gue liat simple banget, tapi nusuk.

Jadi ada temen gue yang sebut saja namanya Bella (nama juga disamarkan). Dia ini pacar nya Bambang. Jadi, mereka duduk bersebelahan. Namanya juga pacaran. Trus si Bambang ini lagi tertidur dengan nyenyak di kursinya. Sedangkan Bella juga tertidur di samping Bambang dengan kepala berada di pundak Bambang. Sampai disini aja gue udah nyesek banget ngeliatnya karena gue kebetulan lagi jomblo.

Tentu itu suatu pemandangan yang bikin envy banget. Anjir dah. Dan gak sampai di situ doang, tetiba si Bella kebangun dan ngebuka jaket yang lagi di pakai nya. Kemudian dia menyelimutkan jaket tersebut ke Bambang yang lagi tertidur. Karena AC di dalam bus ini dingin banget. Nah, disini lah momen yang bikin gue seketika galau.

Pas ngeliat itu, musik masih Bara-bara-bere. Seandainya musik nya waktu itu A Thousand Years, gue udah langsung loncat dari bus tersebut saking galau nya. Yang tadi nya badan gue goyang-goyang sendiri, sekarang malah hati gue yang goyang-goyang karena pengen copot ngeliat begituan.

Gak sampai disitu aja, setelah si Bella nyelimutin Bambang pake jaket nya, kemudian dia menyandarkan kepalanya ke dada Bambang dan menggenggam tangan Bambang dengan erat lalu ikut tidur disamping Bambang. Fakkkkkkkk. Kaki gue udah keram ngeliatnya.

Gue masih mematung selamat 5 menit tanpa berkedip. Setelah akhirnya mata gue memerah karna kelamaan gak berkedip dan mulai berair. Gue tetiba nangis. Bukan. Airmata gue keluar sendiri. Anjis. Lemah banget gue. Lemah. Lemah. Lemah.

Untung waktu itu bus dalam keadaan remang-remang. Kalau ada yang ngeliat gue nangis, pasti gue bakalan ditertawai se-bus. Gue jalan ke belakang bus kembali, dan duduk di tempat tadi. Trus ngebuka jaket yang gue pake dan kemudian gue tutupin kepala gue pake tuh jaket dan menyandarkan kepala gue ke jendela bus.

Apa yang gue pikirkan pas itu? Banyak.

Kenapa gue gak pernah dapat cewek seperti Bella. Yang melakukan hal kecil tapi sangat berarti banget buat gue. Kenapa? Sebenarnya gue sering mendapatkan perlakuan kayak gitu dari cewek gue, tapi gue gak pernah sadar. Gue gak pernah peka. Slalu gue sia-siain. Kenapa baru sekarang gue merindukan hal seperti itu sementara gue selalu nyakitin hati cewek.

Disana rasa penyesalan gue makin menumpuk. Rasa menyesal karena udah nyia-nyiain orang-orang yang sayang ama gue. Yap. Mata gue masih mengeluarkan air. Cengeng? Gue rasa enggak deh. Gue gak tau kenapa airmata nya keluar sendiri. Padahal udah gue coba tahan.

Kemudian gue flashback semua kenangan-kenangan gue dulu. Dimana dulu gue nyia-nyiain perhatian pacar gue, trus mainin perasaannya. Gue mengingat dimana gue tertawa saat melihat cewek gue menangis, kemudian pergi begitu aja tanpa memperdulikannya. Gue hubung-hubungkan dengan kejadian yang barusan gue liat tadi.

Dari luar gue emang keliatannya lagi tidur, padahal sepanjang perjalanan pulang itu gue nangis. Halah, tokay. Cowok kok nangis. Lemah banget sih. Apalagi karena ngeliat sesuatu yang gak patut di tangisi. Trus musik pengiring galau gue pun malah Bara-bara-bere. Gak banget lah kok bisa sampe nangis.

Tapi darisana gue juga belajar dan menetapkan hati. Gue gak pernah lagi berbuat hal-hal yang bakalan bikin gue nangis karena menyesalinya di kemudian hari. Gak bakalan lagi. Biarlah gue yang di sia-siain daripada gue yang nyia-nyian. Karena rasa penyesalan itu sangat perih. 

Hah, begitulah ceritanya kenapa gue galau setiap dengerin musik Bara-bara-bere itu. Lemah ya gue? Hahaha. Gue anggap normal sih. Walau perasaan laki-laki itu cuma 1%, sekali keluar 99% logika bakalan runtuh. Bahkan seorang pria yang sangat tangguh pun, kalau pengen galau ya galau aja. Karena galau adalah hak setiap manusia karena di beri perasaan. Sekian dan terima pacar. ^♫_^

Rabu, 11 Desember 2013

KARMA ku begini, KARMA mu bagaimana?

Hai, gak bosen kan ngebaca tulisan gue? Yah, kalo bosen sih gpp. Disini gue nulis apa yang mau gue tulis, bukan nulis apa yang mau kalian baca. Blog blog siapa? Blog gue kan. Hhe. Kidding. Tapi iya juga sih, gue nulis nya random banget. Sekarang nulis galau-galauan, trus ntar nulis yang aneh-aneh lagi. Setidaknya kalian masih mau mampir gue udah seneng banget kok. Hhe

Jadi kali ini gue mau nyeritain tentang karma yang pernah gue dapatin. Sebenernya gue agak berat hati sih nyeritainnya. Coz biasanya karma itu sebuah aib yang gak baik buat diceritain ke orang lain. Bisa mengundang cemooh dan ketawa yang denger. Tapi gue Cuma pengen berbagi aja sih. Siapa tau kalian bisa dapat hikmah dari cerita gue. Siapa tau ya. *usap keringat*

Kisah ini bermula ketika gue naik kelas 11. Gue akhirnya masuk jurusan IPA setelah berbagai accident yang berdarah-darah. Oke, ini lebay *abaikan*.Gue cukup bahagia bisa IPA dengan nilai yang sejujurnya dipaksakan. Sedikit bocoran, gue masuk IPA dengan selembar kertas berisi perjanjian dan tertempel materai 6000 lengkap dengan tanda lahir gue. Eh typo. Maksud gue tanda tangan gue.

Kenapa kok bisa gitu? Karena pas semester 2 kelas 10, gue itu doyan banget cabut. Sehari sekolah, 2 hari cabut. Bahkan pernah gue seminggu full gak masuk sekolah. Bener, pas itu gue lagi dimasa kelam. Gue lagi brengsek-brengseknya. Makanya gue naik kelas dan masuk jurusan IPA dengan bersyarat. Kalo enggak mah, gue udah masuk jurusan keagamaan.

Tapi sejak gue masuk kelas 11 sampe tamat di SMA, gue gak pernah cabut lagi. Berkat sahabat-sahabat gue yang bikin gue betah di sekolah. Yap, awal mula nya berkat sahabat-sahabat LCA gue di kelas 11. Tapi kalo cabut jam belajar sih sering. Kayak gak masuk jam sekian, trus nongkrong di kantin sambil tebar pesona. Itu mah sering banget.

Jadi nih ya, di kelas gue ini ada cewe yang kata orang-orang cantik, sebut saja namanya Zaskia (nama disamarkan, nama aslinya Poppy). Gue awalnya gak tau ama dia karena gue gak suka memperatiin cewe di kelas gue sendiri. Entah kenapa waktu itu gue agak kurang tertarik dengan cewe anak sekolahan gue. Apalagi yang cantik. Ogah banget gue ngedeketinnya.

Ini nih Poppy
Jadi cerita nya entah kenapa, waktu itu lagi ujian MID semester 3 dan si Zaskia ini duduk di depan gue. Jadi gue ama dia bagi-bagi contekan. Dari sinilah kami mulai mengenal satu sama lain. Gue juga gak nyangka awal perkenalan gue berawal dari contek-menyontek pas ujian. Gak keren banget kenalan dari hasil maksiat. Hhe

Dari sana gue mulai agak penasaran sama Zaskia. Tapi tetep, gue ogah ngedeketinnya duluan. Gengsi gue tinggi sob. Tapi karena lebih pemalu sih. Hha. Gue berpikir kalo dia emang ada feel ama gue, pasti dia yang bakal ngehubungin gue. Pede amat yak. Ya tapi bodoamat. Begitulah seifat gue waktu itu.

Trus suatu malam, gue dapat sms dari Zaskia. Bingo. Benerkan kata gue. Dia itu emang ada feel ke gue. Walaupun isi smsnya cuman nanyain dimana LKS matematika yang gue pinjam buat nyontek sih. Pede gila gue nya. Hhe

Trus kami makin deket. Gue cerita-cerita ke sahabat-sahabat gue. Sebagian dari mereka menolak untuk gue pacaran sama Zaskia. Sebagian setuju. Gue jadi tambah bingung. Apalagi temen gue ada juga yang naksir ama Zaskia. Serba salah.

Jadi, suatu sore di hari selasa dan gue lupa tanggal berapa, gue sama LCA lagi hangout di depan kelas. (cie elah, hangout). Kita lagi cerita-cerita tentang temen-temen gue yang kemaren habis pulang dari acara hiking. Nah, si Fikri cerita kalo pas hiking kemaren dia satu kelompok sama Zaskia dan nemu hal menarik.

Jadi ceritanya, Zaskia ini tetiba pingsan pas hiking itu. Sebagai ketua kelompok, Fikri mencoba untuk menolong. Pas dalam keadaan tidak sadar, Zaskia mengigau "Bal, tolong Opy Bal". Spontan Fikri kaget. Dari alam bawah sadar, ternyata Zaskia suka ama gue.

Setelah tau cerita itu, gue langsung yakin dan pingin nembak Zaskia. Langsung aja tuh gue sms Zaskia. Dia lagi les di samping SMA 2. Trus gue bilang kalo gue pengen kesana karena ada yang pengen gue omongin. Gue langsung cabut dengan penuh percaya diri.

Tepat di depan SD 04 Birugo, gue nyatakan cinta ke Zaskia. Awalnya dia malu-malu kucing nafsu anjing gitu. Trus gue ceritain deh yang si Fikri ceritain ke gue. Langsung tambah merah muka nya. Trus dia janji besok bakalan ngasih jawaban. Oke, ya udah.

Besok nya kami nerima rafor MID semester 3 dan gue diterima Zaskia. Yu hu. Gue akhirnya pacaran juga sama cewe satu sekolahan. Cukup membanggakan sih. Dan bikin envy beberapa orang. Tapi awalnya gak beberapa orang yang tau kami pacaran. Habis itu baru semua orang tau setelah melihat kami mesra-mesraan bedua.

Satu minggu, dua minggu berjalan lancar walaupun dari pihak guru di sekolah gue banyak terjadi kontroversi karena kami pacaran. Image siswa nakal gue belum hilang kek nya. Secara Zaskia ini siswi yang pintar. Mereka takut gue ngebawa pengaruh buruk ke Zaskia. Tapi kami tetap bertahan.

Mulai minggu ke-tiga, makin terasa aneh. Zaskia sering banget nelfon sambil bisik-bisik di belakang gue. Pas gue tanya, dia bilang mamanya. Gue percaya aja dan gak mencoba mencek hapenya sama sekali. Secara gue ini bukan cowo posesif. Dan kecurigaan gue itu gue kubur dengan semakin mencintai Zaskia.

Suatu hari sabtu, malam minggu, kelas kami mengadakan acara bakar jagung bersama. Disana gue sama Zaskia mesra-mesraan. Pake acara suap-suapan jagung bakar pula. Ya bowdho amat. Namanya juga pacar sendiri. Mesra kan bagian dari cinta.



Ah, tokay. Tuh foto gak sengaja nemu di akun grup kelas gue. Pas lagi nungguin batok kelapa kebakar semua. Api nya panas banget. Sepanas cinta kami berdua. (taeee ah)

Sepulang acara, gue nganterin Zaskia ke kosan dia yang deket sekolah itu. Lagi jalan berdua, tetiba dia dapat telfon lagi. Gue makin ngerasa gak enak dari raut wajah Zaskia kalo lagi nelfon. Berasa ada sesuatu yang ganjil. Dan masih aja gue tahan rasa penasaran gue itu.

Malamnya, tetiba Zaskia ngesms gue dan minta putus. Alasannya dia balikan sama mantannya. Dan itu malam minggu terngenes gue. Fakk banget lah. Bayangin aja. Baru juga beberapa jam yang lalu masih suap-suapan, nah sekarang udah minta putus aja. Aneh emang.

Besok nya, pagi-pagi sekali gue udah sampe ke rumah Zhafran cuma buat curhat doang. Doi ngasih wejengan-wejengan untuk nenangin gue. Trus ngasih saran buat ketemu langsung untuk menclearkan masalah ini. Gak bisa gitu aja dong masak diputusin dengan cara itu.

Siangnya gue ketemuan sama Zaskia dan mantan yang katanya udah balikan sama dia itu. Berasa pengen nonjokin muke mantan nya itu. Tengil banget. Tapi ya gitu, gue tetap stay cool aja. Padahal patah ati banget. Kemudian gue putus dengan damai. Damai banget sampe-sampe sebulan sehabis putus pun kami keliatan masih pacaran aja.

Sebulan itu gue berusaha buat nyari jalan agar gue bisa balikan sama Zaskia. Tapi kayaknya cuma sia-sia. Setelah itu sahabat-sahabat gue mulai meyakinkan gue kalo ini semua KARMA buat gue. Biasanya gue yang mainin, sekarang malah gue yang dimainin. Iya kali ya itu karma buat gue. Pas lagi sayang-sayang nya langsung di putusin begitu aja.

Karena kejadian itu, gue pun mengeluarkan fatwa kalau gak bakalan mau balikan sama mantan. Gegara balikan, hubungan orang jadi berantakan. Makanya gue menahan prinsip gak mau balikan sama mantan itu. Keren gak? Hhe

Sehabis sebulan gue deket lagi sama Zaskia itu, gue menetapkan hati untuk menjauh dari dia dan pura-pura benci sama dia. Kami sekelas tapi gak pernah sapaan lagi. Gue gak mau berharap apa-apa lagi. Gue nerima karma gue dengan iklas.

Pernah sih pas kelas 12 gue nyaris balikan sama dia. Nyarissssss banget. Tapi karena temen-temen dia gak setuju gegara mereka tau gue itu sebenernya benci banget sama Zaskia dan mungkin aja kali ini gue bakalan balas dendam sama Zaskia. Tapi itu gak bener. Dia itu karma gue. Gak mungkin gue balas dendam sama orang yang udah nyadarin gue.

Gak mungkin gue macam-macam lagi sama orang yang udah ngasih tau bagaimana itu rasanya karma. Gue pun menyuruh dia agar kita gak dekat-dekat lagi atau kalo enggak dia bakalan di jauhin sama temen-temennya. Gue gak tega. Gue aja hidup tanpa teman mungkin gak bisa.

Pas acara perpisahan, gue ngomong empat mata sama dia walaupun di ganggu sama yang lain.




Pada nontonin gue semua. Dan itu entah siapa pula yang berpose di belakang gue. Fakkkk

Itu tuh. Entah siapa yang paparazzi-in gue. Gak tau nya tuh foto-foto udah ada begitu aja di laptop gue.

Disana, gue ngomong ke dia kalo kita gak usah musuhan lagi. Gue gak mau sehabis tamat SMA ini, ntar kalo ketemu di luar kita berdua kayak gak pernah kenal gitu. Gue gak mau. Kalo bisa, ntar gue bakalan kenalin ke anak-anak gue kalo ini lah cewe yang ngerubah ayahnya.

Yoi. Sebelum ama dia gue emang brengsek banget. Pacaran cuma nyari selangkangan cewe doang. Mainin perasaan cewe-cewe yang sayang ama gue. Selingkuh. Ngelakuin hal aneh-aneh. Yang penting ancur banget deh. Dan pas gue di putusin ama Zaskia, gue mulai berubah. Secara gak langsung dia berandil besar dalam perubahan gue.

Sehabis acara farewall party, gue juga sempet foto berdua ama dia.


Anjis. Tampang gue emang unmood banget. Ya begitulah kira-kira muka gue kalo disuruh foto ama mantan. Ancurrr. Fakkkk.

Begitulah kira-kira yang bisa gue ceritain. Sebenarnya ada sih cerita yang gue potong. Tapi karena gak enak aja, maka nya gak bisa gue share. Dan momen yang paling gue ingat itu pas malam minggu gue ama dia jalan dari pasar atas ke gulai bancah buat ngaterin dia ke kos. Waktu itu gue belum boleh bawa motor. Makanya kami jalan.

Pas jalan kami berdua cerita panjangggg banget. Tapi dia gak ngeluh walau jalan begitu jauh. Itu tuh yang waktu itu bikin gue tambah cinta ama dia. Sehabis ngaterin dia ke kosan, gue pulang jalan kaki dari gulai bancah sampai rumah gue di Padang luar. Iye, JALAN KAKI. Angkot udah gak ada, ojek pun gak nemu. Alhasil seharian gue cuma tiduran di atas kasur karena kaki bengkak.


Entah kenapa masa aktif kartu di hape gue pas banget sama tanggal Zaskia ulang tahun. Udah 3x kartu gue pas banget masa aktifnya pada tanggal itu. Aneh ya. hahaha

Terakhir sih gue denger kabar kalo dia kuliah di Padang. Gak tau kuliah dimana. Gue juga gak pengen ngepoin dia. Biarlah dia dan gue menjalani hidup masing-masing. Semoga dia bahagia disana sedangkan gue masih aja ngenes disini. Huvtitit.

See you next post. ^_^

Perkenalan Dulu

Ci Ganteng


Salam sejahtera bagi kita semua dan salam sayang bagi cewe-cewe yang baca blog gue.

Jadi gini, gue udah ngepost tentang ini itu tapi kalian belum kenal ama gue. Kata orang jaman dulu, tak kenal maka tak sayang. Oke, ini cuma untuk cewe-cewe yang baca blog gue. Bukan buat cowok. Maka dari itu, izinin gue memperkenalkan diri bak seorang pujangga tersesat. Tapi sebelumnya minta maaf kalo post perkenalan diri nya sekarang. Acak-acakan pula.

Nama gue, Muhammad Iqbal Rachman. Gue biasa di panggil Bale. Di panggil Ibal juga boleh. Apalagi di panggil sayang. Oke, itu masih untuk cewe-cewe doang ya. Yang cowo jangan geer dulu. 

Status gue saat ini mencekam. Bimbang antara single ato jomblo. Tapi kata orang single lebih baik daripada jomblo. Tapi menurut gue sama aja, sama-sama gak punya pacar.

Gue lahir dengan selamat di atas kasur sebuah rumah sakit di kota Ambon, Maluku. Gue cuma numpang lahir aja disana. Gue asli orang Minang. Bukan orang Ambon. Sebenarnya ortu gue berencana mau ngelahirin gue di London. Tapi Allah berkehendak lain. Gue lahir di tanah Ambon.

Gue lahir tanggal 11 Juni 1995. Seperti bayi pada umumnya, kata emak gue, gue baru lahir langsung mewek. Zodiak gue? Fyi aja ya, gue kurang percaya sama yang namanya zodiak-zodiakan karena zodiak Gemini emang gitu, suka gak percayaan.

Gue hidup di Ambon sekitar 4 tahun. Sekitar tahun 1999, gue pulang kampung ke Bukittinggi, Sumatera Barat. Gue pulang alasannya nya simple, pas itu kota Ambon lagi perang saudara. Antara agama islam dan kristen. Ortu gue gak mau mati sia-sia disana. Makanya pulkam.

Gue sekarang lagi menempuh jalan menjadi seorang mahasiswa di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Qasim Riau. Jurusan Teknik Industri. Yoi men, gue anak teknik. Mitos nya, selain dokter, para mertua akan bangga jika punya mantu anak teknik. *lempar poni*

Kata orang gue itu gak ganteng. Tapi kata gue, gue itu juga gak ganteng. Ah sudahlah. Apalah arti dari sebuah kata ganteng tapi gak punya pacar. Oke, itu nusuk banget. Jomblo itu tak abadi kawan. Sabar aja dulu.

Perkenalan apalagi ya. Oia, makan favorit gue apa aja asal gratis. Minuman favorit gue juga sama. Tapi gue paling suka namanya Cappucino Cincau + Oreo + chocochips. Kalo gak minum itu sehari aja gue bisa sakaw. Kek narkoba gitu. Entahlah.

Udah, segitu aja deh perkenalannya. Kalo mau kenal lebih dekat, bisa langsung tanya langsung ke gue. Gue orang nya welcome kok. Siapa tau kita jodoh gitu. Kamu gak mau aku ceritain di blog juga? Makanya, buruan kenalan ama gue. Gak rugi. *maksa*

See you next post. ^_^


Minggu, 08 Desember 2013

Jupe oh Jupe



Gak playboy namanya kalo gak pernah kena tampar sama cewe. Percaya deh, cowo playboy itu sering banget kena tampar. Jadi gini, gue mau ngeshare pengalaman kocak gue pas waktu SD. Ini pengalaman pertama gue kena tampar ama cewe dan pengalaman pertama gue megang dada cewe.

Ceritanya pas dulu waktu kelas 5 SD, gue punya temen cewe namanya Jupe (nama disamarkan). Si Jupe ini (maaf) toket nya gede banget buat seukuran anak SD. Gue heran dan penasaran banget. "Kenapa anak SD tapi kok dada nya gede banget". Apeu.

Bahkan gue pernah mikir, "Kenapa dada dia gede, sedangkan gue engga". Pffft. Pertanyaan goblok dari orang goblok. Nah karena rasa penasaran gue semakin berkecamuk, gue akhirnya memberanikan diri buat nanya langsung sama Jupe.

"Eh pe, kok itu lo gede banget sihh? (sambil nunjuk-nunjuk ke tok*tnya)". Plaakkkk. Spontan tangan Jupe langsung mendarat di pipi gue yang belum berjerawat itu. Gue langsung bengong sambil masih ngeliat dada Jupe dengan mata melotot. Karena tau dadanya dipelototin, Jupe langsung nutupin dadanya pake tangan trus pergi ninggalin gue dengan muka merah.

Anjis. Gue kena gampar gitu aja. Dan rasa penasaran gue malah gak terobati sama sekali. Gue heran, cuma nanya gitu doang kok gue digampar sih. Ya, segitu polos nya gue dulu. Waktu itu gue kepikiran kok cewe sensitip amat kalo di tanya itu. Mungkin lagi PMS. Tapi jaman gue SD belum ada istilah cewe PMS. Hahaha

Setelah insiden digampar itu, gue jadi makin intens memperatiin dada si Jupe. Tiap hari gue selalu nyariin dia hanya untuk sekedar nyuri pandang. Tentu rasa penasaran gue makin gede. Entah kenapa sekarang gue berpikir itu rasa penasaran atau rasa birahi. Hahahaha

6 hari setelah itu gue memutuskan untuk menuntaskan rasa penasaran gue lagi. Gue pantang menyerah. Setelah gue ketemu Jupe, kali ini gak pake nanya, tanpa babibu lagi langsung gue pegang tuh dada si Jupe sambil ngeremas-remasnya dengan muka kek om-om seneng mangap-mangap kegirangan. Alhasil tanpa basa-basi beberapa tendangan dan tonjokan berhasil mendarat di tubuh gue.

Gila, perih banget ding. Itu gue lakuin di kantin pula. Rame juga. Malu anyinggggg. Si Jupe pake nangis segala tuh. Tapi gue cukup puas. Rasa penasaran gue sedikit terobati. Tau gak apa yang gue pikirin pas itu? Gue berpikir jadi gitu ya dada cewe. Gede dan kenyal-kenyal gitu. Tapi kok dada gue datar gini ya? Polos banget dah.

Besok nya gue dipanggil sama guru dan di kasih hukuman karena kejadian itu. Trus gue ngejelasin ke guru kalo gue penaran kenapa dada si Jupe kok gede kali. Guru gue pun ngejelasinnya dengan bijak. Dan akhirnya gue mengerti dan malu banget karena berlaku hal gak senonoh gitu. Hukuman gue simple, gue kudu ngikutin lomba Matematika yang seminggu yang lalu gue tolak mentah-mentah karena alasan "MALES". Faakkkkkk.

Mungkin, disinilah cikal bakal gue sekarang menjadi seorang cowo yang mesum gini. Dari kecil aja udah keliatan bakat nya. Wuanjis. Hahaha. Mesum itu manusiawi. Namanya juga proses pertumbuhan. Kadang suka aneh-aneh.

Begitulah pengalaman pertama gue kena gampar dan pegangin dada cewe. Sorry kalo cerita gue rada jorok. Tapi itu lah kejadiannya. Hahaha. Semoga kalian mendapat hikmah dari cerita gue ini. Entah apa. Oke, sekian dan salam tok*t ( • Y • ) . *ngilang*

Sabtu, 07 Desember 2013

Kampus gue tercinta. Part 2.

Jadi gini, rencana nya gue mau review kampus gak pake postingan part. Tapi pas gue lagi ngetik, eeh malah kepencet undo di browser gue. Malah uploadan foto-foto yang gue upload berjam-jam ilang semua. Jadilah gue upload balik. Dan baru selesai sekarang.

Ya udah, lanjut. Jadi terakir sampe gedung fakultas gue, fakultas saintek. Nih ada foto lanjutan nya.

Dari kanan ke kiri, Labor, Gedung Utama, Gedung Baru

Gedung Baru. Diambil pas ospek fakultas

Gedung baru. Di ambil pas ospek Fakultas juga.
Oh iya, di dalam gedung utama ada kolam ikan loh. Sebenarnya sih bukan kolam. Tapi air tergenang gegara selokan nya macet. Dan setiap tergenang, ikan-ikan pada keluar entah darimana asal nya. Aneh.

Kolam di Gedung Faste. 

Gedung selanjutnya yaitu gedung Fakultas Tarbiyah.

Gedung Tarbiyah

Gedung Tarbiyah

Gedung Tarbiyah
Gue gak tau mau ngejelasin apa tentang gedung-gedung di atas. Yang penting itu gedung nya deh. Btw, kalo gak salah Fakultas Tarbiyah adalah fakultas yang memiliki banyak gedung karena mahasiswa nya yang banyak. Tapi cuma 3 itu aja yang kefoto karena keterbatasan waktu.

Trus, lanjut......

Gedung Fakultas Pertanian dan Peternakan

Gedung Fakultas Pertanian dan Peternakan
Ini fakultas yang gedungnya kecil-kecil. Karena mereka ini gak maen teori, tapi langsung kelapangan. Dan yang kerennya, tiap sore kerbau peliharaan anak peternakan bakalan mejeng di lap. bola. Bahkan jalan-jalan ke gedung rektorat. Gue pernah ngeliat. hhe.
Gedung Fakultas Ushuluddin


Gedung Fakultas Ushuluddin
Fakultas ini nih yang mahasiswa nya paling dikit. Tapi insyaAllah, mahasiswa nya masuk surga semua. Isinya calon ustad-ustad dan hafiz al-quran. Kebanyakan cewek disini make cadar.

Gedung Fakultas Psikologi
 Fakultas yang isinya mahasiswi cakep semua. Susah dijelaskan pokoknya. Tapi disini termasuk sarang nya cewek cakep lah.

Gedung Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
 Fakultas yang kurang tau gue informasi nya. Sekian.

Gedung Fakultas Ekonomi dan Sosial

Gedung Fakultas Ekonomi dan Sosial
Ini juga termasuk fakultas yang isinya cewek kece semua, plus tajir-tajir. Gitu sih kata orang.
Gedung Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum
Gedung Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum
Fakultas yang keren juga. Gue punya banyak kenalan disini. Karena satu kos isinya mereka semua. Hahaha

Gedung PKM
Gedung serba guna. Dan juga tempat sekretariat dari beberapa UKM. Di dalem kayak tribun sepak bola. Keren.

Kampus gue juga punya asrama. Asrama cowok maupun asrama cewek. Tapi jarak antar 2 asrama ini dari ujung ke ujung. Wkwkwkwk

Asrama Cowok

Asrama Cewek
Kampus gue juga punya lapangan sepakbola. Walaupun kadang suka ada kuah nya. Hehehe, kidding.

Lap. Bola

Lap. Bola

Lap. Bola. Di ambil pas ospek fakultas gue.

Lap bola. Di ambil pas ospek fakultas gue.

Sekian review kampus gue. Sorry ya kalo acak-acakan. Soalnya momen ngambil fotonya gak tepat. Trus ribet juga kalo cuma ngambil foto pake hape doang. Yang jelas, begitulah kampus gue. Di isi dengan bangunan megah semua.

Sebenarnya masih banyak gedung yang lain. Tapi ya itu, momen ngambil foto nya gak tepat. Kalau ntar ada waktu lagi, bakalan gue update kok. Jadi, apa kalian tertarik jadi salah satu mahasiswa UIN SUSKA RIAU? Gak ya? hahahaha

Mungkin kalian gak kenal sama kampus gue sekarang. Tapi ingat, kampus gue beberapa tahun kedepan gak bakalan dipandang sebelah mata. Gue bangga jadi mahasiswa UIN SUSKA. Gue bangga jadi mahasiswa fakultas saintek. Gue bangga jadi mahasiswa Teknik Industri. So, bagi kalian yang tertarik, gue tunggu di kampus gue. Kalo ada pertanyaan, silahkan cari gue. Insya allah gue bantu kalo gue sanggup. Hhe. ^_^

Kampus gue tercinta. Part 1.

What's up mamen? Ini malam minggu dan sebagai jomblo terhormat, jangan sampe keluar kamar. Nyesek ngeliat temen sekos pada pacaran di luar. Mending di kamar, melakukan hal yang lebih berguna. Kayak update blog misalnya. Hahaha

Jadi, kali ini gue mau nulis tentang kampus gue. Tempat gue menimba ilmu dan tempat gue menggantung cita-cita. Sekalian kalo ada yang mau ngegantungin status kita. Jiah. Apaan sik.

Gue sekarang kuliah di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Qasim, Pekanbaru, Riau. Gue adalah salah satu mahasiswa dari Fakultas Sains dan Teknologi jurusan Teknik Industri. Entah kenapa kok gue bisa nyasar kemari. 

Pas SBMPTN, gue galau mau masuk kemana. Udah tanya sana sini akhirnya gue mutusin UI tujuan utama gue. Tapi ya itu lah, keinginan sama usaha berbanding kebalik. Gue ngebet bener masuk Teknik Industri UI. Tapi males belajar. Bimbel cuma buat pergi maen dan kumpul bareng sahabat. Dan akhirnya malah terdampar disini.

Pada SBMPTN, gue milih 3 pilihan. Pertama Teknik Industri UI, kedua Teknik Industri UNAND, ketiga Teknik Industri UIN SUSKA. Gue milih Teknik Industri semua. Karena di jurusan ini semua hal bakalan dipelajari. Dari teknik, management, bahkan psikologi pun dipelajari. Ini lah yang membuat gue tertarik masuk Teknik Industri.

Oke, cukup muqadimah nya. 

Kampus gue paling keren, kata nya. Tapi entah lah. Mungkin karena tiap hari disana, gue merasa biasa-biasa aja. Kita mulai dari depan kampus, yaitu gerbang kampus.

Gerbang Kampus
Yang di atas itu gerbang kampus. Sebenarnya tu foto gue ambil dari arah dalam. Coz kalo dari luar gue ambil, bakalan susah karena di depan lagi macet. Makanya gue ambil dari luar. Di foto itu juga keliatan kalo lagi ada renovasi taman tepi jalan. Pasti hasilnya makin tambah keren.

Penampakan dari arah luar.

Penampakan dari arah luar

Itu lah gambaran luar kalo kita baru masuk ke komplek kampus gue. Liat kan di tepi jalan lagi ada renovasi. Trus ada bangunan tinggi yang keliatan itu, gedung rektorat. Gini nih kalo tampak dari deket.

Gedung Rekotorat
Gedung rektorat terdiri dari 5 lantai. Bangunan yang paling banyak lantainya di kampus gue. Gedung tempat kerjanya orang-orang penting di Universitas. Dan gue paling males kalo disuruh masuk kesini. Kalo kedalam gak boleh pake celana jeans. Harus pake celana goyang. Kalo gak, lo bakalan di cegat oleh security. 

Trus di belakang gedung rektorat ini, ada gedung pusat komputer. Jadi gedung rektorat ini setali dengan 2 gedung lainnya, yaitu puskom dan perpus.

Gedung Pusat Komputer (PUSKOM)
Gedung Pusat Komputer
Gedung ini nih favoritnya para mahasiswa yang gila akan wifi gratis. Disini juga tempat favorit gue kalo lagi gak ada duit untuk beli pulsa modem. Wifi nya ngebut banget kalo malam. Soal nya gue sendirian sih yang make. Kenceng banget kalo download video bokeb. Hhe

Trus yang di belakang Gedung Puskom ini ada perpustakaan. 4 lantai. Tapi kayak nya 2 semester ini gue gak bisa masuk kedalam deh. Soalnya gue belum dapat kartu anggota. Kartu anggota gue beserta temen-temen sekelas gak dikasih karena gak ikut orientasi perpustakaan. Karena kosma kelas kami gak mau ngurus nya, jadi telat deh. Hiks. :(

Tampak depan dari Perpustakaan
Trus selanjutnya gedung yang saat ini paling megah di kampus gue. Nama gedung nya Islamic Center. 

Islamic Center

Islamic Center
Islamic Center

Gue tekankan sekali lagi, ini bukan mesjid ya. Emang tampang nya aja yang kayak mesjid. Gue pun pertama kali kemari juga berpikiran kalo ini mesjid. Tapi bukan. Disini pusat dari kegiatan agama. Dan kabarnya gedung ini milik fakultas syari'ah dan ilmu hukum. Kabarnya sih.

Trus disamping Islamic Center ini ada bangunan yang sedang di bangun. 

Mesjid InsyaAllah
Gedung yang sedang di bangun ini adalah mesjid kampus gue. Nama mesjid nya Mesjid Insyaallah. Kenapa di beri nama kek gitu, karena kata senior-senior gue, pengerjaan mesjid ini sering tersendat-sendat karena masalah dana. Dan Rektor sering bilang kata Insyaallah kalo di tanya soal gedung ini. Makanya para aktivis menamakan gedung ini Mesjid Insyaallah. 

Mesjid InsyaAllah

Mesjid InsyaAllah

Mesjid InsyaAllah

Mesjid InsyaAllah

Mesjid InsyaAllah
Mesjid ini terdiri dari 3 lantai. Dan mitos nya, kalo udah selesai, mesjid InsyaAllah ini bakalan menjadi mesjid terbesar se-Asia Tenggara yang berada di sebuah Universitas. Mitosnya. Gue juga belum meneliti tuh. Tapi semoga aja. Jadi sebuah kebanggan juga.

Kemudian gedung selanjutnya adalah Gedung Saintek. Yap, gedung fakultas gue. Tempat gue kuliah tiap hari. Jadi fakultas saintek ini punya 3 gedung. Gedung utama, labor, dan gedung baru. 

Gedung Saintek Utama
Labor Saintek
Gedung Saintek Baru
Nah itu tuh gedung fakultas gue. Keren gak? Ya iya dong. Mahasiswa teknik kan kece semua. Masak gedung nya enggak. Hhe