Jumat, 05 Maret 2010

Jack Sparrow !!!

Jack Sparrow adalah seorang bajak laut fiksi dan tokoh utama dalam film trilogi Pirates of the Caribbean: The Curse of the Black Pearl (2003), Dead Man's Chest (2006), dan film ketiga yang belum dirilis At World's End (2007). [1]

Tokoh yang pertama kali muncul dalam film The Curse of the Black Pearl berhasil meraih popularitas berkat penampilan bagus Johnny Depp. Mengikuti keberhasilan di film pertama, Jack Sparrow kembali muncul dalam dua film sequelnya yang diproduksi secara berkesinambungan (back-to-back). Selain itu, tokoh ini juga muncul dalam dua buku prequel, game video, bahkan wahana Pirates of the Caribbean di Disney, wahana yang menginspirasi film ini, juga menambahkan Jack Sparrow dalam permainannya.

Jack Sparrow In Pirates of the Caribbean- At World's End.JPG
Nama: Jack Sparrow
Spesies: Manusia
Pekerjaan: Pirate Kapten, bekas anggota EITC Kapten
Diperankan oleh: Johnny Depp
Kapal: Black Pearl, Interceptor, Jolly Mon, Barnacle, Grand Barnacle
Senjata: Pistol, Sabre, Musket
Teman: Will Turner, Elizabeth Swann, Tia Dalma, Joshamee Gibbs and other Black Pearl crew, "Bootstrap Bill" Turner
Lawan: Hector Barbossa, Komodor James Norrington, Davy Jones, Cutler Becket

Jack Sparrow In Pirates of the Caribbean- At World's End.JPG
Nama: Jack Sparrow
Spesies: Manusia
Pekerjaan: Pirate Kapten, bekas anggota EITC Kapten
Diperankan oleh: Johnny Depp
Kapal: Black Pearl, Interceptor, Jolly Mon, Barnacle, Grand Barnacle
Senjata: Pistol, Sabre, Musket
Teman: Will Turner, Elizabeth Swann, Tia Dalma, Joshamee Gibbs and other Black Pearl crew, "Bootstrap Bill" Turner
Lawan: Hector Barbossa, Komodor James Norrington, Davy Jones, Cutler Becket

Pirates of the Caribbean: The Curse of the Black Pearl
Sekitar satu dasawarsa sebelum cerita Pirates of the Caribbean: The Curse of the Black Pearl, Jack dan kru-nya mencari sebuah peti yang melegenda, Peti Cortez (Chest of Cortez) yang konon penuh terisi emas peninggalan Aztec. Tangan kanan Jack, Hector Barbossa, meyakinkan Jack untuk memberitahu letak peti tersebut. Namun malang, setelah diberitahu letak peti tersebut, para kru yang dipimpin oleh Barbossa memberontak dan membuang Jack di sebuah pulau yang kecil dan terpencil dan memberikan Jack sebuah pistol yang berisi satu peluru, yang dapat digunakan Jack untuk bunuh diri seandainya ia tak kuat menahan lapar. Beruntung, Jack bertemu dengan para penyelundup yang menyimpan rum mereka di sana sehingga ia bisa pergi dari pulau itu. Dengan niat balas dendam, Sparrow menyimpan peluru di pistolnya untuk membunuh Barbossa.

Kira-kira sepuluh tahun kemudian, Sparrow datang ke Port Royal untuk mencuri kapal. Namun ia ditangkap dengan alasan dia adalah seorang bajak laut. Malamnya, Black Pearl menyerang Port Royal, mencari medali emas Aztec. Selama penyerangan, Jack bertemu dengan dua bekas kru kapalnya dan mengetahui bahwa mereka telah dikutuk. Keesokan harinya, Will Turner, seorang pandaibesi yang sempat menyerang Jack, meminta pertolongan Jack untuk menyelamatkan Elizabeth yang diculik oleh Barbossa. Barbossa menculik Elizabeth karena yakin darahnya mampu menghilangkan kutukan. Jack baru menyetujui permintaan Will ketika ia menyadari bahwa sebenarnya darah Will merupakan bagian penting yang dapat menghilangkan kutukan dan dapat ia manfaatkan untuk mendapatkan kembali Black Pearl. Will kemudian membebaskan Jack, dan keduanya mencuri kapal angkatan laut kerajaan, Interceptor.

Setelah mereka berhasil merekut kru di Tortuga, mereka berlayar menuju Isla de Muerta, tempat dimana awak Black Pearl dapat membebaskan kutukan mereka. Setibanya di sana, secara sembunyi-sembunyi Will dan Jack masuk ke gua dimana ritual pembebasan kutukan sedang dilaksanakan, tetapi Will, yang menyangka Jack akan mengkhianatinya, memukul Jack sampai pingsan. Dia kemudian menyelamatkan Elizabeth, lalu keduanya naik ke kapal, tetapi Black Pearl berhasil mengejar mereka dan memulai pertempuran. Setelah pertempuran berakhir, Interceptor tenggelam dan awaknya ditangkap. Setelah mengetahui identitas asli Will, Barbossa kembali membuang Jack dan Swann di pulau kecil yang dulu pernah "disinggahi" Jack. Tetapi malang bagi Jack, Elizabeth membakar semua rum kesenangannya untuk membuat api yang besar agar Komodor Norrington dapat melihatnya. Setelah diselamatkan Norrington Elizabeth berjanji akan menerima lamaran Norrington yang ingin menikahi dirinya untuk membujuk Norrington agar menyerang Isla de Muerta dan menyelamatkan Will

Sesampainya di sana, Sparrow masuk ke dalam gua dan menghentikan ritual pengorbanan. Dia menginformasikan bahwa angkatan laut datang untuk menyerang dan menawarkan untuk membentuk aliansi. ketika Barbossa setuju dan memerintahkan kru-nya untuk keluar menyerang angkatan laut, Jack menyerangnya. Mendekati akhir pertarungan, Barbossa berhasil menusuk Jack dengan pedangnya dan percaya bahwa Jack akan mati. Tapi ternyata Jack telah mempersiapkannya, ia dengan sengaja mengambil sebuah medali dari peti sehingga dirinya dikutuk menjadi tengkorak yang tidak bisa mati (immortal skeleton). Setelah itu, Jack melempar medali ke arah Will, Will mengambilnya dan meneteskan darahnya ke peti tersebut sehingga kutukan peti tersebut hilang; Barbossa kembali menjadi manusia biasa yang bisa mati. Dan Jack pun menembak Barbossa tepat di dadanya, Barbossa tewas. Setelah kru Barbossa berhasil dikalahkan, Jack dibawa ke Port Royal untuk dieksekusi, tapi dengan bantuan Elizabeth dan Will, ia berhasil kabur ke pelabuhan dan berlayar bersama kapalnya, Black Pearl, sebagai kapten. Will dan Elizabeth kemudian mengucapkan perasaan mereka, mereka saling mencintai satu sama lain, Norrington paham dan pergi meninggalkan mereka.
Sekitar satu dasawarsa sebelum cerita Pirates of the Caribbean: The Curse of the Black Pearl, Jack dan kru-nya mencari sebuah peti yang melegenda, Peti Cortez (Chest of Cortez) yang konon penuh terisi emas peninggalan Aztec. Tangan kanan Jack, Hector Barbossa, meyakinkan Jack untuk memberitahu letak peti tersebut. Namun malang, setelah diberitahu letak peti tersebut, para kru yang dipimpin oleh Barbossa memberontak dan membuang Jack di sebuah pulau yang kecil dan terpencil dan memberikan Jack sebuah pistol yang berisi satu peluru, yang dapat digunakan Jack untuk bunuh diri seandainya ia tak kuat menahan lapar. Beruntung, Jack bertemu dengan para penyelundup yang menyimpan rum mereka di sana sehingga ia bisa pergi dari pulau itu. Dengan niat balas dendam, Sparrow menyimpan peluru di pistolnya untuk membunuh Barbossa.

Kira-kira sepuluh tahun kemudian, Sparrow datang ke Port Royal untuk mencuri kapal. Namun ia ditangkap dengan alasan dia adalah seorang bajak laut. Malamnya, Black Pearl menyerang Port Royal, mencari medali emas Aztec. Selama penyerangan, Jack bertemu dengan dua bekas kru kapalnya dan mengetahui bahwa mereka telah dikutuk. Keesokan harinya, Will Turner, seorang pandaibesi yang sempat menyerang Jack, meminta pertolongan Jack untuk menyelamatkan Elizabeth yang diculik oleh Barbossa. Barbossa menculik Elizabeth karena yakin darahnya mampu menghilangkan kutukan. Jack baru menyetujui permintaan Will ketika ia menyadari bahwa sebenarnya darah Will merupakan bagian penting yang dapat menghilangkan kutukan dan dapat ia manfaatkan untuk mendapatkan kembali Black Pearl. Will kemudian membebaskan Jack, dan keduanya mencuri kapal angkatan laut kerajaan, Interceptor.

Setelah mereka berhasil merekut kru di Tortuga, mereka berlayar menuju Isla de Muerta, tempat dimana awak Black Pearl dapat membebaskan kutukan mereka. Setibanya di sana, secara sembunyi-sembunyi Will dan Jack masuk ke gua dimana ritual pembebasan kutukan sedang dilaksanakan, tetapi Will, yang menyangka Jack akan mengkhianatinya, memukul Jack sampai pingsan. Dia kemudian menyelamatkan Elizabeth, lalu keduanya naik ke kapal, tetapi Black Pearl berhasil mengejar mereka dan memulai pertempuran. Setelah pertempuran berakhir, Interceptor tenggelam dan awaknya ditangkap. Setelah mengetahui identitas asli Will, Barbossa kembali membuang Jack dan Swann di pulau kecil yang dulu pernah "disinggahi" Jack. Tetapi malang bagi Jack, Elizabeth membakar semua rum kesenangannya untuk membuat api yang besar agar Komodor Norrington dapat melihatnya. Setelah diselamatkan Norrington Elizabeth berjanji akan menerima lamaran Norrington yang ingin menikahi dirinya untuk membujuk Norrington agar menyerang Isla de Muerta dan menyelamatkan Will

Sesampainya di sana, Sparrow masuk ke dalam gua dan menghentikan ritual pengorbanan. Dia menginformasikan bahwa angkatan laut datang untuk menyerang dan menawarkan untuk membentuk aliansi. ketika Barbossa setuju dan memerintahkan kru-nya untuk keluar menyerang angkatan laut, Jack menyerangnya. Mendekati akhir pertarungan, Barbossa berhasil menusuk Jack dengan pedangnya dan percaya bahwa Jack akan mati. Tapi ternyata Jack telah mempersiapkannya, ia dengan sengaja mengambil sebuah medali dari peti sehingga dirinya dikutuk menjadi tengkorak yang tidak bisa mati (immortal skeleton). Setelah itu, Jack melempar medali ke arah Will, Will mengambilnya dan meneteskan darahnya ke peti tersebut sehingga kutukan peti tersebut hilang; Barbossa kembali menjadi manusia biasa yang bisa mati. Dan Jack pun menembak Barbossa tepat di dadanya, Barbossa tewas. Setelah kru Barbossa berhasil dikalahkan, Jack dibawa ke Port Royal untuk dieksekusi, tapi dengan bantuan Elizabeth dan Will, ia berhasil kabur ke pelabuhan dan berlayar bersama kapalnya, Black Pearl, sebagai kapten. Will dan Elizabeth kemudian mengucapkan perasaan mereka, mereka saling mencintai satu sama lain, Norrington paham dan pergi meninggalkan mereka.
Sekitar satu dasawarsa sebelum cerita Pirates of the Caribbean: The Curse of the Black Pearl, Jack dan kru-nya mencari sebuah peti yang melegenda, Peti Cortez (Chest of Cortez) yang konon penuh terisi emas peninggalan Aztec. Tangan kanan Jack, Hector Barbossa, meyakinkan Jack untuk memberitahu letak peti tersebut. Namun malang, setelah diberitahu letak peti tersebut, para kru yang dipimpin oleh Barbossa memberontak dan membuang Jack di sebuah pulau yang kecil dan terpencil dan memberikan Jack sebuah pistol yang berisi satu peluru, yang dapat digunakan Jack untuk bunuh diri seandainya ia tak kuat menahan lapar. Beruntung, Jack bertemu dengan para penyelundup yang menyimpan rum mereka di sana sehingga ia bisa pergi dari pulau itu. Dengan niat balas dendam, Sparrow menyimpan peluru di pistolnya untuk membunuh Barbossa.

Kira-kira sepuluh tahun kemudian, Sparrow datang ke Port Royal untuk mencuri kapal. Namun ia ditangkap dengan alasan dia adalah seorang bajak laut. Malamnya, Black Pearl menyerang Port Royal, mencari medali emas Aztec. Selama penyerangan, Jack bertemu dengan dua bekas kru kapalnya dan mengetahui bahwa mereka telah dikutuk. Keesokan harinya, Will Turner, seorang pandaibesi yang sempat menyerang Jack, meminta pertolongan Jack untuk menyelamatkan Elizabeth yang diculik oleh Barbossa. Barbossa menculik Elizabeth karena yakin darahnya mampu menghilangkan kutukan. Jack baru menyetujui permintaan Will ketika ia menyadari bahwa sebenarnya darah Will merupakan bagian penting yang dapat menghilangkan kutukan dan dapat ia manfaatkan untuk mendapatkan kembali Black Pearl. Will kemudian membebaskan Jack, dan keduanya mencuri kapal angkatan laut kerajaan, Interceptor.

Setelah mereka berhasil merekut kru di Tortuga, mereka berlayar menuju Isla de Muerta, tempat dimana awak Black Pearl dapat membebaskan kutukan mereka. Setibanya di sana, secara sembunyi-sembunyi Will dan Jack masuk ke gua dimana ritual pembebasan kutukan sedang dilaksanakan, tetapi Will, yang menyangka Jack akan mengkhianatinya, memukul Jack sampai pingsan. Dia kemudian menyelamatkan Elizabeth, lalu keduanya naik ke kapal, tetapi Black Pearl berhasil mengejar mereka dan memulai pertempuran. Setelah pertempuran berakhir, Interceptor tenggelam dan awaknya ditangkap. Setelah mengetahui identitas asli Will, Barbossa kembali membuang Jack dan Swann di pulau kecil yang dulu pernah "disinggahi" Jack. Tetapi malang bagi Jack, Elizabeth membakar semua rum kesenangannya untuk membuat api yang besar agar Komodor Norrington dapat melihatnya. Setelah diselamatkan Norrington Elizabeth berjanji akan menerima lamaran Norrington yang ingin menikahi dirinya untuk membujuk Norrington agar menyerang Isla de Muerta dan menyelamatkan Will

Sesampainya di sana, Sparrow masuk ke dalam gua dan menghentikan ritual pengorbanan. Dia menginformasikan bahwa angkatan laut datang untuk menyerang dan menawarkan untuk membentuk aliansi. ketika Barbossa setuju dan memerintahkan kru-nya untuk keluar menyerang angkatan laut, Jack menyerangnya. Mendekati akhir pertarungan, Barbossa berhasil menusuk Jack dengan pedangnya dan percaya bahwa Jack akan mati. Tapi ternyata Jack telah mempersiapkannya, ia dengan sengaja mengambil sebuah medali dari peti sehingga dirinya dikutuk menjadi tengkorak yang tidak bisa mati (immortal skeleton). Setelah itu, Jack melempar medali ke arah Will, Will mengambilnya dan meneteskan darahnya ke peti tersebut sehingga kutukan peti tersebut hilang; Barbossa kembali menjadi manusia biasa yang bisa mati. Dan Jack pun menembak Barbossa tepat di dadanya, Barbossa tewas. Setelah kru Barbossa berhasil dikalahkan, Jack dibawa ke Port Royal untuk dieksekusi, tapi dengan bantuan Elizabeth dan Will, ia berhasil kabur ke pelabuhan dan berlayar bersama kapalnya, Black Pearl, sebagai kapten. Will dan Elizabeth kemudian mengucapkan perasaan mereka, mereka saling mencintai satu sama lain, Norrington paham dan pergi meninggalkan mereka.
Sekitar satu dasawarsa sebelum cerita Pirates of the Caribbean: The Curse of the Black Pearl, Jack dan kru-nya mencari sebuah peti yang melegenda, Peti Cortez (Chest of Cortez) yang konon penuh terisi emas peninggalan Aztec. Tangan kanan Jack, Hector Barbossa, meyakinkan Jack untuk memberitahu letak peti tersebut. Namun malang, setelah diberitahu letak peti tersebut, para kru yang dipimpin oleh Barbossa memberontak dan membuang Jack di sebuah pulau yang kecil dan terpencil dan memberikan Jack sebuah pistol yang berisi satu peluru, yang dapat digunakan Jack untuk bunuh diri seandainya ia tak kuat menahan lapar. Beruntung, Jack bertemu dengan para penyelundup yang menyimpan rum mereka di sana sehingga ia bisa pergi dari pulau itu. Dengan niat balas dendam, Sparrow menyimpan peluru di pistolnya untuk membunuh Barbossa.

Kira-kira sepuluh tahun kemudian, Sparrow datang ke Port Royal untuk mencuri kapal. Namun ia ditangkap dengan alasan dia adalah seorang bajak laut. Malamnya, Black Pearl menyerang Port Royal, mencari medali emas Aztec. Selama penyerangan, Jack bertemu dengan dua bekas kru kapalnya dan mengetahui bahwa mereka telah dikutuk. Keesokan harinya, Will Turner, seorang pandaibesi yang sempat menyerang Jack, meminta pertolongan Jack untuk menyelamatkan Elizabeth yang diculik oleh Barbossa. Barbossa menculik Elizabeth karena yakin darahnya mampu menghilangkan kutukan. Jack baru menyetujui permintaan Will ketika ia menyadari bahwa sebenarnya darah Will merupakan bagian penting yang dapat menghilangkan kutukan dan dapat ia manfaatkan untuk mendapatkan kembali Black Pearl. Will kemudian membebaskan Jack, dan keduanya mencuri kapal angkatan laut kerajaan, Interceptor.

Setelah mereka berhasil merekut kru di Tortuga, mereka berlayar menuju Isla de Muerta, tempat dimana awak Black Pearl dapat membebaskan kutukan mereka. Setibanya di sana, secara sembunyi-sembunyi Will dan Jack masuk ke gua dimana ritual pembebasan kutukan sedang dilaksanakan, tetapi Will, yang menyangka Jack akan mengkhianatinya, memukul Jack sampai pingsan. Dia kemudian menyelamatkan Elizabeth, lalu keduanya naik ke kapal, tetapi Black Pearl berhasil mengejar mereka dan memulai pertempuran. Setelah pertempuran berakhir, Interceptor tenggelam dan awaknya ditangkap. Setelah mengetahui identitas asli Will, Barbossa kembali membuang Jack dan Swann di pulau kecil yang dulu pernah "disinggahi" Jack. Tetapi malang bagi Jack, Elizabeth membakar semua rum kesenangannya untuk membuat api yang besar agar Komodor Norrington dapat melihatnya. Setelah diselamatkan Norrington Elizabeth berjanji akan menerima lamaran Norrington yang ingin menikahi dirinya untuk membujuk Norrington agar menyerang Isla de Muerta dan menyelamatkan Will

Sesampainya di sana, Sparrow masuk ke dalam gua dan menghentikan ritual pengorbanan. Dia menginformasikan bahwa angkatan laut datang untuk menyerang dan menawarkan untuk membentuk aliansi. ketika Barbossa setuju dan memerintahkan kru-nya untuk keluar menyerang angkatan laut, Jack menyerangnya. Mendekati akhir pertarungan, Barbossa berhasil menusuk Jack dengan pedangnya dan percaya bahwa Jack akan mati. Tapi ternyata Jack telah mempersiapkannya, ia dengan sengaja mengambil sebuah medali dari peti sehingga dirinya dikutuk menjadi tengkorak yang tidak bisa mati (immortal skeleton). Setelah itu, Jack melempar medali ke arah Will, Will mengambilnya dan meneteskan darahnya ke peti tersebut sehingga kutukan peti tersebut hilang; Barbossa kembali menjadi manusia biasa yang bisa mati. Dan Jack pun menembak Barbossa tepat di dadanya, Barbossa tewas. Setelah kru Barbossa berhasil dikalahkan, Jack dibawa ke Port Royal untuk dieksekusi, tapi dengan bantuan Elizabeth dan Will, ia berhasil kabur ke pelabuhan dan berlayar bersama kapalnya, Black Pearl, sebagai kapten. Will dan Elizabeth kemudian mengucapkan perasaan mereka, mereka saling mencintai satu sama lain, Norrington paham dan pergi meninggalkan mereka.

Pirates of the Caribbean: Dead Man's Chest
iga belas tahun yang lalu, Kapten Sparrow berhasil mendapatkan Black Pearl dari Davy Jones dan sebagai gantinya ia berjanji akan memberikan nyawanya untuk mengabdi selama 100 tahun di kapal Flying Dutchman. Kini, tiba saatnya untuk membayar utang tersebut. Suatu malam, teman lama Jack, "Bootstrap Bill" Turner muncul dan memberikan tanda Black Spot, suatu tanda bahwa Kraken akan memburunya. Di lain tempat, Lord Cutler Beckett dari East India Trading Company menangkap Will Turner dan Elizabeth Swann dengan tuduhan membantu bajak laut. Beckett menawarkan pengampunan kepada Will jika Will bisa mendapatkan sebuah kompas yang kini dimiliki oleh Jack dan mengajak Jack untuk bekerja sebagai privateer. Jika tidak, Will, Elizabeth, dan mantan-komodor James Norrington akan dieksekusi. Will berhasil menemukan Sparrow dan kru-nya yang sedang terlibat masalah di pulau kanibal Pelegosto. Untungnya mereka dapat melarikan diri dari pulau itu dan kembali berlayar bersama Black Pearl.

Kemudian mereka datang kepada Tia Dalma, seorang dukun wanita. Jack menunjukkan kepadanya gambar sebuah kunci; Jack tidak tau ada dimana dan apa kegunaan kunci itu, sehingga kompas sihirnya pun tidak dapat bekerja. Dari Tia, Jack mengetahui bahwa kompas tersebut selalu menunjuk kepada apa yang paling diinginkan oleh orang yang memegangnya. Kompas itu tidak berfungsi ditangan Jack karena Jack tidak tahu apa yang sebenarnya ia kejar. Kunci itu, kata Tia, akan membuka Dead Man's Chest, sebuah peti yang berisi jantung Davy Jones. Ketika Jones kehilangan cinta sejatinya, ia merasa begitu kecewa sampai ia mencongkel jantungnya sendiri kemudian memasukannya ke peti dan menguburnya. Kunci dari peti itu masih dipegangnya. Siapapun yang memiliki jantung itu, akan menguasai lautan. Setelah kembali ke laut, Davy Jones berhasil menemukan mereka. Sparrow tiba-tiba mengajukan usul untuk memberikan Will sebagai ganti atas jiwanya. Tetapi Jones meminta lebih, ia meminta 100 nyawa untuk ditukarkan dengan nyawa Jack dengan tetap mengambil Will sebagai "uang muka.".

Jack kemudian pergi ke Tortuga untuk mencari orang-orang yang akan diangkat sebagai kru. "Kru" itu sebenarnya tidak akan dijadikan kru kapal Black Pearl, melainkan sebagai kru Davy Jones (ingat, Davy menugaskan Jack untuk mencari 100 nyawa), karenanya mereka mencari orang-orang yang sudah patah semangat dan tidak memiliki keinginan untuk hidup, dan salah satu diantara mereka adalah mantan-komodor James Norrington yang karirnya hancur akibat ulah Jack. Di Tortuga pula Jack bertemu dengan Elizabeth yang sedang mencari Will. Jack mengatakan bahwa Will ditangkap oleh Davy. Setelah itu, Jack memberitahu kemampuan kompas miliknya dan mengatakan jika Elizabeth ingin menyelamatkan Will, maka ia harus mencari Dead Man's Chest. Di tangan Elizabeth, kompas itu bekerja. Merekapun segera berangkat ke arah yang dituju oleh kompas, Isla Cruces. Elizabeth kemudian memberitahu Jack bahwa Cutler Beckett lah yang mengirim Will kemudian menunjukkan Letter of Marquee yang dimilikinya kepada Jack dan Gibbs tanpa menyadari Norrington menguping pembicaraan mereka. Jack juga sempat merayu Elizabeth sebelum ia melihat Black Spots di tangannya. Sang Kraken sedang memburu mereka.

Di Isla Cruces, Sparrow, Elizabeth, dan Norrington berhasil menemukan peti tersebut. Will juga datang bersama kunci untuk membukanya (setelah melarikan diri dari Flying Dutchman). Alih-alih bekerja sama, mereka malah bertempur memperebutkan jantung itu; Turner menginginkan jantung itu ditusuk untuk membebaskan ayahnya, Jack menginginkan jantung itu tetap berdetak sehingga ia dapat menguasai Davy Jones sementara Norrington ingin mempersembahkan jantung tersebut kepada Beckett dan memperbaiki nama baiknya. Sparrow berhasil keluar dari pertempuran itu dan membawa jantungnya. Namun, Norrington berhasil mencurinya dan kabur sementara kru Jones membawa peti tanpa menyadari bahwa peti tersebut sebenarnya kosong (karena isinya sudah diambil oleh Norrington). Di laut, Dutchman berusaha mengejar Pearl, tapi gagal. Jones kemudian memanggil Kraken. Jack sempat mencoba menyelamatkan dirinya sendiri sebelum akhirnya ia kembali untuk menyelamatkan krunya. Mengetahui bahwa Kraken akan menyerang lagi, ia memerintahkan kru untuk meninggalkan kapal.

Setelah semua kru meninggalkan kapal, Elizabeth menipu Sparrow dengan memberinya ciuman mesra dan langsung memborgolnya di kapal. Elizabeth menyadari bahwa Kraken hanya mengincar Jack, ia juga mengatakan bahwa ia tak menyesal dengan tindakannya. Elizabeth pun meninggalkan kapal, tanpa menyadari Will melihat ia mencium Jack, kemudian ia membohongi kru kapal dengan mengatakan bahwa Jack tidak ingin meninggalkan Black Pearl dan ingin mati bersamanya. Jack berhasil meloloskan diri namun terlambat, Kraken muncul beberapa meter dibelakangnya. Jack bersama kapalnya kemudian ditarik tenggelam ke dasar laut. Davy Jones mengatakan bahwa utang sudah dilunasi, tetapi begitu ia menemukan bahwa peti miliknya kosong, ia marah dan mencari pencurinya. Semetara itu, Norrington menghadiahkan jantung tersebut kepada Beckett, dan sebagai gantinya, Beckett mengembalikan jabatan dan kehormatan Norrington sebagai komodor; kini Beckett menguasai lautan.
Jack faces the Kraken

Sisa-sisa kru Black Pearl bersama Will dan Elizabeth mengunjungi Tia Dalma. Setelah menceritakan kejadian sebelumnya, Tia menanyakan apakah mereka rela berpetualang ke ujung dunia (World's End) untuk membawa kembali Jack dan kapalnya. Semua menyetujuinya, kemudian Tia berkata bahwa mereka membutuhkan kapten yang mengetahui daerah itu. Sangat mengejutkan, kapten Black Pearl sebelumnya, Kapten Barbossa (Geoffrey Rush)-lah yang datang dan ditunjuk sebagai kapten mereka

Penokohan
[sunting] Penampilan

Sparrow memiliki mata berwarna coklat gelap dan rambut yang panjang berkepang berwarna kecoklat-coklatan. Dia memakai berbagai macam ikat rambut, sebuah koin yang menghias bandananya, dan sepasang anting perak. Jack memiliki bandana berwarna merah di kedua film pertamanya, di film ketiga, ia mengganti bandanya dengan bandana berwarna merah dengan motif ungu.

Topi segitiga Jack berwarna coklat dengan bagian belakang yang tergulung rapi. Jack juga memiliki mantel berwarna biru.

empat buah cincin menghias tangan Jack. Pertama adalah sebuah cincin tengkorak dengan emerald hijau di telunjuk kanannya. Kedua adalah cincin onyx hitam bermotif bunga di jari manis kirinya. Dalam Dead Man's Chest, dia mencuri sebuah cincin amethyst oval dari lemari Tia Dalma dan menggunakannya di telunjuk kiri, menggantikan sebuah cincin naga perak yang kemudian ia pindahkan ke jempol kirinya. Cincin ini identik dengan cincin yang digunakan kapten Barbossa di PoTC 1. Dia juga menggunakan sepasang sarung tangan kulit.

Jack juga memiliki pita strip-merah dah sebuah sabuk yang mengikat pinggangnya. Di film pertamanya, sabuk tersebut hanya digunakan untuk menaruh kompas. Di film keduanya, ia menambahkan sebuah sabuk dan beberapa perhiasan kecil seperti kulit binatang, kaki ayam, dan sebuah pahatan bergambar putri duyung. Sementara di film ketiga, ia menambahkan seberkas rambut berwarna abu-abu (belum diketahui rambut milik siapa).
[sunting] Kecakapan menggunakan senjata

Jack memiliki tubuh dengan tinggi dan berat yang proporsional, Jack lebih mengandalkan kepandaian, kecepatan, dan kecerdikan daripada kekuatan ketika ia bertempur. Ia cakap menggunakan pedang dan mampu melawan ahli pedang lain seperti Barbossa, Will, dan Norrington, meskipun terkadang ia berbuat licik untuk menang. Meskipun begitu, Jack lebih memilih untuk menghindari pertempuran. Di film, Jack merupakan satu-satunya karakter yang digambarkan cakap menggunakan senjata api.
[sunting] Perilaku

Ciri khas Sparrow adalah sikapnya yang terlihat seperti orang mabuk, perkataan yang tajam, dan gerakan tangan yang aneh yang membuatnya terlihat ganjil. Dalam suatu adegan, Gibbs menjelaskan kepada Will Turner bahwa Sparrow pernah dibuang ke sebuah pulau kecil. Tapi sayang, meskipun ia berhasil melarikan diri, ia sudah terlanjur "gila kepanasan" (gone mad with the heat). Turner menjawabnya, "Ah, jadi itu yang menyebabkan dia jadi seperti..." sambil menirukan gerakan tangan Sparrow; Gibbs kemudian membalas "tidak masuk akal (reason's got nothing to do with it)."

Jack memiliki tattoo di tangan kanannya, bergambar burung pipit yang sedang terbang dengan latar belakang mentari yang sedang bersinar di atas lautan. Dari perkataan Komodor Norrington, diketahui bahwa tattoo seperti itu hanya dimiliki oleh bajak laut yang kejo. Cap bergambar huruf "P" untuk pirate (bajak laut) di pergelangan tangan kanannya, diperkirakan cap itu diberikan oleh Beckett.
[sunting] Rum

Sparrow digambarkan sangat mencintai Rum. Saat Barbossa membuang Jack dan Elizabeth di pulau kecil, Elizabeth membakar semua rum selundupan yang ia temukan di pulau itu untuk membuat sinyal asap. Jack sangat marah sampai-sampai ia mencabut pistolnya untuk menembak Elizabeth. Tapi ketika Komodor Norrington melihat sinyal dan datang menyelamatkan mereka, Jack menggerutu, "Aku tak akan pernah mau hidup bersama dia lagi." Ketika Elizabeth menaiki Black Pearl dalam Dead Man's Chest, Sparrow membisiki Gibbs, "Sembunyikan rum-nya!" mungkin ia takut jika Elizabeth akan membakar semua rum untuk kedua kalinya. Digambarkan juga ketika Jack menemukan bahwa rum dalam botol ditangannya sudah habis, Jack menggerutu, "Kenapa botol rum selalu habis?" Berdiri, kemudian berjalan dengan sempoyongan dan memberengut (mutters), "Oh, that's why."

Ketika Jack dikunjungi oleh "Bootstrap Bill" Turner, ia menganggap itu adalah sebuah mimpi, tapi Bootstrap mengatakan bahwa itu bukan mimpi. Jack kemudian membalas, "Ini pasti mimpi. Kalau bukan, pasti aku akan menemukan Rum," Bootstrap kemudian memberikan sebotol rum.
[sunting] Peralatan

Jack selalu membawa beberapa benda kesayangan dalam setiap petualangannya, termasuk pistol, pedang, jubah dan topi segitiganya. Ia juga memiliki sebuah kompas ajaib yang didapatkannya dari Tia Dalma (sebagaimana yang diceritakan pada di Dead Man's Chest). Kompas ini tidak menunjuk ke arah utara, tetapi ke suatu benda atau tempat yang paling diinginkan oleh orang yang memegangnya. Kompas ini hanya dapat bekerja bila orang tersebut tau apa yang mereka inginkan.

Untuk pedangnya, Jack lebih memilih menggunakan sabre daripada cutlass, pedang yang banyak digunakan oleh bajak laut. Sabre lebih panjang dari cutlass, sehingga Jack dapat menyerang beberapa inchi lebih jauh dari mereka yang menggunakan cutlass.

Setelah pistolnya, benda yang paling disayangi oleh Jack adalah topinya. Jarang sekali ia terlihat tanpa menggunakan topi, dan ia sering menyebutkan topi ketika ia berbicara tentang peralatannya. Dalam suatu adegan ketika Jack mengetahui bahwa dirinya diburu Kraken, Jack memerintahkan agar kapal diarahkan ke daratan, namun sayang topinya jatuh ke laut akibat ulah Jack si Monyet (monyet milik Barbossa). Ketika krunya bersiap untuk mengambil topi itu, Jack yang panik segera melarang mereka "tinggalkan topi itu!" kata Jack. Para kru terkejut karena biasanya Jack sangat menyayangi topinya dan rela melakukan apa saja demi topi itu. Sepanjang film, Jack terus menerus mencari pengganti topinya tersebut, misalnya ketika ia mencuri topi milik para pemabuk di pub Tortuga. Namun akhirnya, Jack berhasil menemukan topinya keluar dari mulut Kraken beberapa saat sebelum ia dan kapalnya diseret ke dasar laut oleh monster tersebut.
[sunting] Sikap

Tidak seperti kebanyakan bajak laut lainnya, Jack rela mengorbankan dirinya sendiri untuk menyelamatkan orang lain, terutama Will dan Elizabeth. Di film pertamanya, diceritakan bahwa sikap Jack yang terlalu baik lah yang membuat krunya memberontak. Jack adalah orang terhormat dan selalu mematuhi hukum bajak laut (Pirate's Code). Dia percaya bahwa bajak laut pun bisa berbuat baik.
Jack flees the Kraken whilst the Black Pearl crew battles on (moments later, he would return to help his crewmates escape)

Meskipun ia sering menyelamatkan Elizabeth dan Will, ia juga sering menipu mereka demi tujuannya sendiri dan bahkan rela menumbalkan Will ke Davy Jones sebagai ganti nyawanya. Pernah juga suatu kali ia meninggalkan kapalnya ketika kru yang lain sedang berjuang melarikan diri dari Kraken. Bagaimanapun, setelah melihat kompasnya kembali, ia kembali untuk menyelamatkan teman-temannya. Apa yang dilihat Jack dalam kompasnya sampai sekarang belum diketahui.

Jack mengatakan bahwa dirinya adalah seorang lelaki feminim (a ladies' man), yang berarti ia menganggap bahwa dirinya "sangat mengerti wanita." Bagaimanapun, ia terlihat kurang serius dalam menjalani hubungan dengan wanita.
[sunting] Tutur kata

Sparrow sering kali menggunakan kata-kata dan frasa tertentu secara berulang-ulang, seperti misalnya "savvy?" ("mengerti?"), dan "bugger" ketika terjadi sesuatu yang di luar rencana. Dia juga sering menggunakan kata "leverage" yang merujuk kepada sesuatu atau seseorang yang telah memberinya petunjuk atau pengaruh, menunggu untuk "the oppurtune moment" (saat yang tepat), dan mengingatkan seseorang bahwa ia adalah seorang Kapten.

Kalimat penutup favorit Sparrow adalah "This is the day you will always remember as the day you almost caught Captain Jack Sparrow." (ini adalah hari yang akan selalu kamu ingat, hari ketika kamu hampir menangkap Kapten Jack Sparrow).

Yunani's Mhytology

Epos Gilgames
Epos Gilgames adalah sebuah puisi epos dari Babilonia dan merupakan salah satu di antara karya sastra paling awal yang dikenal. Sebagai rangkaian legenda dan puisi Sumeria tentang raja dan pahlawan mitis Gilgames, yang dianggap sebagai penguasa pada millennium ketiga SM, dikumpulkan hingga menjadi sebuah puisi Akkadia yang panjang di kemudian hari, dengan versi terlengkap yang masih ada sekarang dilestarikan dalam lempengan-lempengan tanah liat dalam koleksi perpustakaan raja Asurbanipal dari Asyur pada abad ke-7 SM.

Salah sebuah cerita yang termasuk dalam epos ini berkaitan dengan air bah. Inti kisahnya berkisar pada hubungan antara Gilgames, seorang raja yang terpecah perhatiannya dan patah semangat oleh pemerintahannya, dan seorang sahabat, Enkidu, yang agak liar dan yang berusaha melakukan suatu upaya yang berbahaya bersama Gilgames. Banyak dari epos ini terpusat pada perasaan kehilangan Gilgames setelah kematian Enkidu, dan yang seringkali disebut oleh para sejarahwan sebagai salah satu karya sastra pertama yang sangat menekankan keabadian.

Epos ini dibaca luas dalam bentuk terjemahannya, dan pahlawannya, Gilgames, telah menjadi lambang budaya populer.

Werewolf
Manusia serigala (bahasa Inggris: werewolf) adalah makhluk siluman jadi-jadian setengah manusia, setengah serigala. Konon manusia serigala akan berubah pada saat bulan purnama tiba. Ketika itu kekuatan mistiknya mencapai pada puncaknya. Manusia serigala senantiasa memburu manusia. Barang siapa yang tergigit atau terkena cakarannya akan menjadi salah satu dari manusia serigala pula. Dia konon hanya bisa mati jika ditembak dengan silver bullet (peluru perak)manusia serigala memiliki nama lain yaitu lychantrops atau lycans dan ceritanya werewolf bermusuhan dengan kaum vampire.

Kata werewolf adalah pemikiran untuk berasal dari Inggris Kuno Wer (atau tidak) dan Wulf. Bagian pertama, Wer, menterjemahkan sebagai "manusia" (dalam arti laki-laki manusia, bukan ras manusia). It has cognates dalam beberapa bahasa Jerman termasuk gothic wair, Jerman Kuno Wer, dan Norse Lama verr, serta dalam bahasa Indo-Eropa, seperti sanskrit 'Vira', Latin vir, Irlandia takut, Lithuania vyras, dan Welsh gŵr , yang memiliki arti yang sama. Kedua setengah, Wulf, adalah leluhur Inggris modern "wolf", dalam beberapa kasus juga mempunyai arti umum "binatang." Alternatif etimologi berasal dari bagian pertama Inggris Kuno weri (memakai); formulir lengkap dalam hal ini akan glossed sebagai pemakai dari kulit serigala. Terkait dengan ini adalah interpretasi Norse Lama ulfhednar, yang setara denoted lupine dari pengamuk, berkata kepada kulit beruang yang mengenakan pakaian dalam peperangan. Faksimili dari tujuh baris pertama dari abad 14. Inggris terjemahan dari Perancis abad 12 naskah The Romance William dari Palerne

Namun sumber lain berasal dari kata warg-serigala, di mana warg (atau yang lebih baru werg dan wero) adalah seasal dengan Norse Lama vargr, yang berarti "pengembara", "usiran", atau, euphemistically, "serigala". [1]

J Vargulf adalah jenis serigala yang menyembelih banyak anggota dari kawanan atau menggumpulkan tetapi memakan sedikit dari membunuh. Ini merupakan masalah serius bagi herders, yang entah bagaimana harus merusak mendaya wolf sebelum menghancurkan seluruh kawanan atau penggembala. Warg adalah istilah yang digunakan di Inggris Kuno untuk jenis wolf (lihat JRR Tolkien dari buku The Hobbit) dan untuk apa yang sekarang dapat disebut sebagai serial killer [kutipan diperlukan]. Mungkin terkait adalah bahwa, dalam masyarakat Norse, sebuah usiran (yang dapat dibunuh tanpa kelanjutan hukum dan dilarang untuk menerima bantuan) itu biasanya disebut vargr, atau "serigala."

Istilah lycanthropy, sinonim, berasal dari Yunani Kuno lykánthropos (λυκάνθρωπος): λύκος, lýkos ( "serigala") + άνθρωπος, ánthrōpos ( "manusia"). [2] A kompleks yang "lyc-berasal dari Proto - Indo-Eropa * wlkwo-akar, yang berarti "serigala") resmi menunjukkan "wolf - man" transformasi. Lycanthropy hanyalah satu bentuk therianthropy, kemampuan untuk berubah bentuknya menjadi hewan pada umumnya. Istilah therianthrope secara harfiah berarti "binatang-manusia." Kata juga telah terhubung ke werewolf asli dari mitologi klasik, Lycaon, seorang raja yang Arcadia, menurut Ovid's Metamorphoses, telah berubah menjadi rakus musang retribusi untuk mencoba untuk melayani sendiri untuk mengunjungi putra Zeus dalam upaya untuk menyangkal dewa's keilahian.

Ada juga yang disebut mental lycanthropy di mana pasien percaya dia, atau telah menjadi, dan hewan yang behaves sesuai. Hal ini kadang-kadang disebut sebagai klinis lycanthropy untuk membedakannya dari penggunaannya dalam legenda. Meskipun asal-nya sebagai sebuah istilah untuk orang-serigala transformasi saja, lycanthropy digunakan dalam pengertian ini untuk semua jenis binatang. Arti lebih luas ini sering digunakan dalam fiksi modern rujukan, seperti dalam permainan Roleplaying budaya.

Lain istilah purba untuk shapeshifting antara semua hewan adalah bentuk versipellis, dari mana kata Inggris dan pengkhianat turnskin berasal. [3] Ini adalah kata Latin yang sama dalam arti sebagai kata-kata yang digunakan untuk werewolves dan lainnya shapeshifters di Rusia (oboroten) dan norse lama (hamrammr).

Perancis nama untuk werewolf, kadang-kadang digunakan dalam bahasa Inggris, adalah Loup-garou, dari bahasa Latin yang berarti serigala noun lupus. [4] Yang kedua adalah unsur pemikiran berasal dari Perancis Kuno garoul berarti "werewolf." Ini pada gilirannya biasanya dari Frankish * Wer-Wulf artinya "manusia serigala." [5]

Kepercayaan rakyat

Penjelasan umum dan atribut

Werewolves telah berkata kepada beruang kirim cerita-cerita rakyat traits di Eropa. Ini termasuk pertemuan kedua eyebrows di jembatan dari hidung, lengkung fingernails, menetapkan rendah telinga dan berayun mudah. Salah satu metode untuk mengidentifikasi sebuah werewolf dalam bentuk manusia adalah untuk memotong daging terdakwa, dengan berpura-pura bahwa anjing akan terlihat di dalam luka. J russian takhyul recalls werewolf yang dapat diakui oleh bristles di bawah lidah. [6] Tampilan dari werewolf dalam bentuk hewan bervariasi dari budaya ke budaya, meskipun mereka yang paling sering digambarkan sebagai tak biasa dari serigala untuk menyimpan kenyataan bahwa mereka tidak memiliki ekor (sebuah ciri khas dari pemikiran witches dalam bentuk binatang), dan bahwa mereka tetap manusia mata dan suara. Setelah mereka kembali ke bentuk manusia, werewolves biasanya didokumentasikan sebagai menjadi lemah, debilitated mengalami nyeri saraf dan depresi. [6] Banyak sejarah werewolves ditulis untuk menderita parah Manic melankoli dan depresi, yang sengit sadar kejahatan mereka. [6] Satu reviled sifat universal di abad pertengahan Eropa adalah werewolf dari kebiasaan devouring dikuburkan corpses baru-baru ini, sebuah sifat yang didokumentasikan secara luas, terutama di Annales dokter-psychologiques pada abad ke-19. [6] Fennoscandian werewolves yang biasanya perempuan tua yang gila racun dan dilapisi claws mempunyai kemampuan untuk melumpuhkan sapi dan anak-anak mereka dengan tatapan. [6] Serbia vulkodlaks tradisional memiliki kebiasaan congregating setiap tahun di bulan musim dingin, di mana mereka akan strip mereka wolf kulit dan menggantung mereka dari pohon. Maka mereka akan mendapatkan terus yang lain vulkodlaks kulit dan membakar ia, yang vulkodlak melepaskannya dari kulit yang datang dari kutukan. [6] The Haiti-je rouges biasanya mencoba untuk mengelabui ibu ke anak-anak mereka memberikan diri secara sukarela oleh mereka berjaga-jaga di malam hari dan meminta izin untuk mengambil anak-anak mereka, dimana klimpungan ibu bisa menjawab ya atau tidak. [6]

Menjadi werewolf

Berbagai metode untuk menjadi werewolf telah dilaporkan, salah satu yang sederhana menjadi penghapusan pakaian dan meletakkan pada ikat pinggang yang terbuat dari kulit serigala, mungkin sebagai pengganti yang asumsi seluruh kulit binatang (yang juga sering dijelaskan). [7 ] Dalam kasus lain, tubuh yang digosok dengan sihir salap. [7] Untuk minum air hujan keluar dari tapak dari hewan tersebut atau minum dari aliran tertentu enchanted juga dianggap manjur dari modus accomplishing metamorfosa. [8] The 16. abad Swedia Magnus Olaus penulis mengatakan bahwa Livonian werewolves yang diprakarsai oleh draining secangkir khusus disiapkan bir dan mengulangi satu set formula. Ralston di Songs of the russian Orang memberikan bentuk bacaan masih akrab di Rusia.

Di Itali, Perancis, dan Jerman, ia mengatakan bahwa seorang laki-laki dapat menjadi werewolf jika dia, pada Rabu tertentu atau Jumat, di luar tidur pada malam hari panas dengan bulan purnama langsung bersinar di wajahnya. [6]

Dalam kasus lain, yang diduga telah melakukan transformasi oleh allegiance untuk setan yang paling menjijikkan berakhir, seringkali untuk kepentingan yang sating perdambaan daging bagi manusia. "The werewolves", menulis Richard Verstegan (restitusi dari kerungkuhan Intelijen, 1628),

Andromeda
Andromeda adalah putri dari Cepheus dan Cassiopeia, raja dan ratu Ethiopia.

Cassiopeia telah menyombongkan dirinya memiliki kecantikan yang sama dengan para Nereid, mengakibatkan kemarahan Poseidon, yang mengirimkan banjir dan seekor monster laut, yang menghancurkan baik manusia maupun hewan. Para orang bijak Ammon mengumumkan bahwa tiada pencegah yang dapat ditemukan sampai sang raja mengumpankan putrinya, Andromeda, pada sang monster, maka diikatlah sang putri pada sebuah batu di pantai.

Setelah membunuh Gorgon, Perseus menemukan Andromeda, kemudian membunuh sang monster, membebaskan Andromeda, dan menikahinya. Pernikahan ini membuat marah Phineus, yang kepadanya Andromeda telah berjanji untuk menikah. Pada saat pernikahan, terjadi perselihan di antara kedua rival, dan Phineus diubah menjadi batu oleh pandangan kepala Gorgon (Ovid, Metamorphoses v. 1).

Minotaurus
Dalam mitologi Yunani, Minotaurus (bahasa Yunani: Μινόταυρος, Minótauros) adalah monster berbentuk manusia yang berkepala sapi. Wujudnya ini adalah akibat dari kutukan Minos, Raja Kreta. Karena banteng yang harus dia berikan kepada Dewa Poseidon, ia sembunyikan.Sehingga Poseidon menjatuhkan kutukan kepada istri Minos.Istri Minos dibuat jatuh cinta kepada banteng tersebut.Dengan meminta bantuan dari Daedalus,untuk dibuatkan tiruan banteng betina.Dia kemudian masuk ke dalam banteng tiruan, untuk bercinta dengan banteng tersebut.Maka dia mengandung bayi dari hubungannya dari banteng tersebut,yaitu Minotaurus.Monster ini tinggal di tengah labirin yang rumit yang dirancang oleh arsitek Daedalus untuk menyimpan sang Minotaurus. Setiap tahun, penduduk Athena mengirim tujuh pemuda dan tujuh gadis sebagai korban supaya tidak diserang oleh Minotaurus. Monster ini akhirnya dibunuh oleh Thesus, pahlawan Yunani yang menyamar menjadi salah satu korban. Sebelumnya, Thesus jatuh cinta pada Ariadne, putri Raja Kreta, yang memberinya pedang dan segulung benang. Thesus menggunakan benang itu untuk menyelusuri kembali jejaknya supaya bisa keluar dari dalam labirin yang rumit.

Herakles
Dalam mitologi Yunani, Heracles atau Herakles (ejaan Inggris: [ˈhɛrəkliːz] ə-kleez) yang berarti "kejayaan Hera", atau "Berjaya melalui Hera" Alcides[1] atau Alcaeus[2] (nama asli) ("Ἥρα + κλέος, Ἡρακλῆς)" adalah seorang tokoh pahlawan, anak Zeus dan Alcmene, anak angkat Amphitryon dan cucu dari Perseus. Ia merupakan pahlawan terbesar Yunani. Dalam sastra Romawi dan masyarakat Barat, ia dikenal sebagai Hercules. Ia merupakan pahlawan Yunani yang di dalam mitologi selalu berusaha membantu masyarakat Yunani dalam menghadapi kesulitan yang diakibatkan monster ataupun ulah dari raja dan penguasa yang lalim.

Pertempurannya yang terkenal adalah saat ia melawan Singa Nemea yang mana kulitnya kebal tehadap panah, pedang, dan racun. Dia berhasil mengalahkan singa tersebut dan memakai kulitnya sebagai pelindung badannya. Selain itu, pertempurannya melawan Hydra, naga berkepala empat juga menjadi cerita yang sangat terkenal. Hydra adalah naga yang ketika kepalanya tertebas akan tumbuh dua kepala. Herakles yang setelah bersusah payah berhasil mengalahkannya mengambil racunnya dan mengoleskannya ke busur panah yang dimilikinya, dan menjadikan senjatanya sangat ampuh dalam membunuh musuhnya.

Herakles pada akhirnya meninggal dan diberikan tempat di langit oleh Zeus dalam rasi bintang.

Keto
Keto (Bahasa Yunani: Κῆτώ, berarti "raksasa laut") adalah dewi laut awal dalam mitologi Yunani, anak dari Gaia dan Pontus, suaminya adalah Phorcys. Keto juga disebut Krataiis ( "perkasa") dan Trienos ( "tiga kali"), dan kadang-kadang oleh para ahli dikaitkan dengan dewi Hekate (karena Trienos dan Krataiis juga adalah julukan Hekate). Sebagai tokoh mitologi, ia dikenal karena melahirkan kumpulan monster yang disebut Phorkydes.

Hesiod dalam Theogony menyebutkan anak-anak Keto dan Phorchys antara lain Ekhidna, para Gorgon (Euryale, Stheno, dan Medusa), Graeae (Deino, Enyo, dan Pemphredo), dan ladon yang juga disebut disebut Drakon Hesperios ( Naga Hesperides). Meskipun Ladon terkadang disebut juga sebagai anak Ekhidna dan Typhoeus.

Chimaera
Chimaera (bahasa Yunani: Χίμαιρα; Chímaira) adalah makhluk legendaris dari mitologi Yunani yang merupakan gabungan dari tiga hewan: ular, kambing, dan singa. Berbadan kambing, berekor naga atau ular, dan berkepala singa, namun beberapa kisah mengatakan kepalanya terdiri dari dua hewan (kambing dan singa), atau gabungan dari ketiga hewan tersebut. Chimaera mampu menyemburkan api dari hidung dan mulutnya. Kadang-kadang Chimaera menjadi lambang kekuatan setan.

Menurut mitologi, Chimaera merupakan puteri dari Typhon dan Echidna, dan bersaudara dengan beberapa monster dalam legenda, seperti anjing Cerberus dan Hydra dari danau Lernae.

Chimaera berhasil dikalahkan oleh Bellerephon sambil menunggangi Pegasus (kuda bersayap), atas perintah Raja Iobates dari Lycia. Ia mengalahkan Chimaera dengan lembing dan memenggal kepala makhluk itu.

Mermaid
Menurut legenda, puteri duyung adalah makhluk air yang memiliki kepala dan tubuh layaknya seorang perempuan dan ekor menyerupai ikan. Ikan duyung hidup di dasar laut dan dikatakan merupakan seorang puteri yang telah disumpah sebahagian anggotanya daripada paras pinggang hingga ke kaki menjadi ikan.

Puteri duyung merupakan makhluk legendaris yang ceritanya sudah beredar berabad-abad yang lalu. Mereka termasuk salah satu makhluk legendaris separuh manusia separuh hewan. Cerita mengenai ikan duyung wujud dalam hampir semua masyarakat di dunia. Dalam mitologi Yunani, ikan duyung dikatakan selalu menggoda para pelaut yang lalai. Sesiapa yang tergoda akan menemui ajalnya. Masyarakat Babilonia pula menyembah puteri duyung sebagai dewa laut yang dikenal sebagai Ea atau Oannes. Oannes digambarkan sebagai duyung jantan.
Cerita tentang ikan duyung atau puteri duyung pertama kali ditemukan di Assyria. Cerita itu berkisah tentang Dewi Atargatis, Ibu dari ratu Assyria, Semiramis. Dewi Atargatis jatuh hati pada seorang gembala, yang kemudian terbunuh olehnya. Karena malu, ia menceburkan diri ke danau untuk mengubah diri menjadi ikan. Namun, air tidak bisa mengubah dirinya sepenuhnya karena ia masih memiliki kekuatan sebagai seorang Dewi. Akhirnya, hanya separuh tubuhnya yang menjadi ikan.

Legenda Yunani yang terkenal menceritakan bahwa puteri duyung adalah Thessalonike, adik Alexander Agung yang berubah menjadi duyung setelah meninggal. Dia hidup setelah mati sebagai puteri duyung di laut Aegea, dan selalu menanyakan nasib kakaknya.

Dia hanya menanyakan satu hal bila ada pelaut melintas. Dia selalu bertanya:

- Ζει ο βασιλιάς Αλέξανδρος ? (Zi o basiliás Aléxandros?)
(Apakah Alexander Agung masih hidup?).

Jika dia bertanya demikian, jawaban yang tepat adalah:

- Ζει και βασιλεύει (Zi kē basileúi)
(Dia masih hidup dan masih memerintah).

Bila tidak menjawab seperti demikian, maka ia berangsur-angsur berubah menjadi Gorgon dan mencelakai pelaut yang sedang melintas.

Kisah mengenai puteri duyung kini sudah universal, mendunia, dan bukan milik suatu daerah atau negara saja. Banyak orang dari berbagai negara menciptakan karakter puteri duyung masa kini atau masa lalu sesuai dengan imajinasinya.
[sunting] Puteri duyung dalam berbagai negara

Beberapa makhluk legendaris yang karakternya mirip puteri duyung juga ditemukan di beberapa negara, seperti: Mami Wata dari Afrika barat dan tengah; Russalki (Rusalka) dari Rusia dan Ukraina; Merrow dari Irlandia dan Skotlandia; Oceanid, Nereid, dan Naiad dari Yunani, ketiganya adalah Nymph air. Dalam dongeng dan cerita rakyat Eropa, ada makhluk yang wujudnya menyerupai puteri duyung disebut Melusine, berwujud wanita dari kepala sampai pinggang, sedangkan berwujud ikan dari pinggang ke bawah, dengan dua ekor yang bercabang atau kadang-kadang seperti ular. Di Jepang, jika manusia memakan daging puteri duyung, maka akan memperoleh keabadian. Dalam beberapa cerita rakyat di Eropa, puteri duyung dapat mengabulkan permohonan.

Typhon
Τυφῶν, Tuphōn, juga Typheus/Typhoeus (Τυφωεύς, Tuphōeus), Typhaon (Τυφάων, Tuphaōn) atau Typhos (Τυφώς, Tuphōs) adalah anak terakhir dari Gaia,Dewi bumi. Typhon mempunyai ekor ular,seratus kepala yang mirip ular dengan mata berkelap-kelip, lidah yang hitam legam. Tiap-tiap kepala Typhon pun mengeluarkan suara-suara yang mengerikan ditambah rambut lebat yang memenuhi kepala dan di sekujur tubuhnya ditumbuhi bulu-bulu yang menjijikan dan seolah-olah belum cukup mengerikan monster ini setinggi gunung! oleh karena itulah dewa-dewa sudah lari ketakutan ketika melihat Typhon, dan typhon adalah pelawan Zeus pada masa itu.

Kebenciannya terhadap Zeus dimulai karena ibunya,Gaia yang menceritakan pada typhon bagaimana Zeus melawan anak-anaknya yang lain. akhirnya typhon melawan tetapi akhirnya dia kalah dan dikurung Zeus di suatu pulau dan gunung berapi yang masih aktif hingga masa kini

Basilisk
Basilisk (dari bahasa Yunani: βασιλίσκος basiliskos, raja kecil, bahasa Latin: Regulus) adalah reptil dalam legenda Eropa yang dikenal sebagai raja ular dalam mitologi (serpent) dan memiliki kemampuan untuk menimbulkan kematian bila menatapnya.

Bila dideskripsikan, basilisk adalah kadal besar, ular raksasa atau ayam jantan setinggi tiga kaki dengan ekor dan gigi ular. Deskripsi ini mirip dengan cockatrice. Basilisk disebut raja karena ia digambarkan memiliki mitre - atau tonjolan tengkorak berbentuk mahkota. Cerita-cerita tentang basilisk hampir sama dengan cockatrice. Dilegendakan, basilisk berasal dari telur ular yang ditetaskan ayam jantan (kebalikan dari cockatrice yang berasal dari telur ayam yang dierami oleh ular.

Unicorn
Unicorn adalah makhluk dalam legenda yang wujudnya merupakan kuda, dengan sebuah tanduk di dahinya (kata “cornus” dalam bahasa Latin dihubungkan dengan kata “horn” yang berarti tanduk). Biasanya bulu Unicorn berwarna putih dan tanduknya berbentuk spiral. Darah Unicorn merupakan obat yang mujarab dan mampu membuat hidup abadi.

Naga
Naga adalah sebutan umum untuk makhluk mitologi yang berwujud reptil berukuran raksasa. Makhluk ini muncul dalam berbagai kebudayaan. Pada umumnya berwujud seekor ular besar, namun ada pula yang menggambarkannya sebagai kadal bersayap.

India

Istilah naga merupakan kata serapan dari bahasa Sansekerta atau India kuna yang bermakna "ular". Dalam naskah Mahabharata dikisahkan bahwa para Naga merupakan anak-anak Resi Kasyapa dari perkawinannya dengan Dewi Kadru. Nama-nama mereka yang terkenal antara lain Sesa, Taksaka, Basuki, Karkotaka, Korawya, dan Dritarastra. Bangsa Naga yang berjumlah ribuan memiliki dua orang sepupu berwujud burung dan disebut sebagai bangsa Kaga. Keduanya bernama Aruna dan Garuda, yang merupakan putra dari Dewi Winata yang juga dinikahi Resi Kasyapa. Dengan demikian, hubungan antara Naga dengan Kaga selain sebagai sepupu juga sebagai saudara tiri. Meskipun demikian hubungan mereka kurang baik dan sering terlibat perselisihan. Di antara para Naga ada pula yang menjadi dewa, yaitu Sesa, yang tertua di antara putra Kadru. Ia memisahkan diri dari adik-adiknya dan hidup bertapa menyucikan diri. Ia akhirnya diangkat sebagai dewa para ular, bergelar Ananta.
[sunting] Cina
Lukisan naga versi Cina

Dalam tradisi Cina juga terdapat makhluk bernama Liong atau Lung yang umumnya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan istilah naga. Makhluk ini digambarkan sebagai ular berukuran raksasa, lengkap dengan tanduk, sungut, dan cakar, sehingga berbeda dengan naga versi India.

Naga versi Cina dianggap sebagai simbol kekuatan alam, khususnya angin topan. Pada umumnya makhluk ini dianggap memiliki sifat yang baik selama ia selalu dihormati. Naga dianggap sebagai penjelmaan roh orang suci yang belum bisa masuk surga. Biasanya roh orang suci menjelma dalam bentuk naga kecil dan menyusup ke dalam bumi untuk menjalani tidur dalam waktu lama. Setelah tubuhnya memebesar, ia bangun dan terbang menuju surga.

Sebagian ilmuwan berpendapat, naga Cina merupakan makhluk khayal yang diciptakan oleh masyarakat zaman dahulu akibat penemuan fosil dinosaurus. Makhluk ini juga dikenal dalam kebudayaan Jepang dengan istilah Ryu.
[sunting] Kalimantan

Naga dalam budaya Kalimantan, kususnya suku Dayak dan suku Banjar dianggap sebagai simbol alam bawah. Naga digambarkan hidup di dalam air atau tanah dan disebut sebagai Naga Lipat Bumi. Naga merupakan perwujudan dari Tambun yaitu makhluk yang hidup dalam air.

Menurut budaya Kalimantan, alam semesta merupakan perwujudan "Dwitunggal Semesta" yaitu alam atas yang dikuasai oleh Mahatala atau Pohotara, yang disimbolkan enggang (burung), sedangkan alam bawah dikuasai oleh Jata atau Juata yang disimbolkan sebagai naga (reptil). Alam atas bersifat panas (maskulin) sedangkan alam bawah bersifat dingin (feminim). Manusia hidup diantara keduanya.

Dalam budaya Banjar, alam bawah merupakan milik Puteri Junjung Buih sedangkan alam atas milik Pangeran Suryanata. Setelah berkembangnya agama Islam, maka oleh suku Banjar alam atas dianggap dikuasai oleh Nabi Daud, sedangkan alam bawah dikuasai oleh Nabi Khidir Dalam arsitektur rumah Banjar, makhluk naga dan burung enggang diwujudkan dalam bentuk ukiran, tetapi sebagai budaya yang tumbuh di bawah pengaruh agama Islam yang tidak memperkenankan membuat ukiran makhluk bernyawa, maka bentuk-bentuk makhluk bernyawa tersebut disamarkan atau didistilir dalam bentuk ukiran tumbuhan.
[sunting] Eropa
Lukisan naga versi Eropa

Mitos dan dongeng rakyat tentang naga juga telah tumbuh di dunia Barat sejak berabad-abad silam. Naga di dunia Barat digambarkan sebagai kadal besar dengan 2 tangan dan 2 kaki yg memiliki sayap begitu besar, juga memiliki kemampuan untuk menyemburkan lidah-lidah api dan digambarkan memiliki gua bawah tanah.

Griffin
Griffin (Yunani: gryphos ; Persia: شیردال; shirdal : “singa-rajawali” ) (disebut juga Gryphon) adalah bangsa makhluk legendaris bertubuh singa sedangkan bersayap dan berkepala rajawali. Selayaknya singa sebagai “Raja hewan buas” dan burung rajawali sebagai “Raja di udara”, menjadikan Griffin sebagai hewan yang paling berkuasa atas kedua hal tersebut atau bergelar sebagai “Raja hewan buas dan penguasa udara”.

Centaurus
Dalam mitologi Yunani, Centaurus (bahasa Yunani: Κένταυροι ; Kéntauroi) adalah bangsa makhluk legendaris, makhluk setengah manusia setengah binatang yang dilukiskan berwujud manusia dari kepala sampai pinggang namun bagian tubuh ke bawah berwujud kuda (manusia-kuda).

Centaurus muncul secara individual atau berkelompok dalam kisah-kisah Yunani kuno, seperti pada kisah penculikan Deianira oleh Nessus dan kisah perkawinan Pirithous. Centaurus individual yang terkenal adalah Nessus, Chiron, Pholus, Eurytion. Semuanya muncul dalam kisah-kisah Hercules.
[sunting] Centaurus dalam kisah fiksi

Centaurus merupakan makhluk dalam mitologi Yunani yang sering dipinjam sebagai karakter pendukung dalam kisah-kisah fiksi masa sekarang. Mereka muncul sebagai sebuah ras istimewa.

Tengu
Tengu (天狗 ?) adalah makhluk dalam legenda Jepang. Salah satu Kami penunggu gunung, atau yōkai yang erat hubungannya dengan burung elang atau gagak. Pakaiannya mirip dengan pakaian pendeta yamabushi yang menempa diri di hutan dan gunung. Tengu memiliki hidung yang panjang, wajahnya merah, memiliki sepasang sayap, serta kuku kaki dan tangan yang sangat panjang. Tengu bisa terbang bebas di angkasa sambil membawa tongkat yang disebut kongōzue, pedang besar (tachi), dan kipas berbentuk daun (hauchiwa). Pekerjaannya menghalangi orang yang ingin mendalami agama Buddha.[1] Nama lainnya adalah Gehō-sama (外法様 ,tuan sihir?).

Dalam bahasa Jepang dikenal ungkapan Tengu ni naru yang berarti "sangat bangga dengan diri sendiri". Ungkapan ini kemungkinan berasal dari ungkapan "hana ga takai" (hidungnya tinggi).
[sunting] Asal-usul

Tengu berhidung panjang seperti dikenal orang zaman sekarang merupakan hasil penggambaran orang pada abad pertengahan. Dalam cerita Konjaku Monogatari-shū, tengu digambarkan bisa berlari di udara, dan sebagai hantu berbentuk burung rajawali yang membuat orang kerasukan. Penggambaran tersebut diperkirakan mengambil model dari hantu Temma dalam konsep agama Buddha yang digambarkan berbadan manusia dan memiliki sepasang sayap.

Model awal tengu kemungkinan berubah pada paruh pertama zaman Muromachi. Dalam kumpulan cerita rakyat Otogizōshi terdapat cerita Tengu no Dairi (Istana Tengu) yang tokoh utamanya bernama Kurama Tengu. Selain itu, Ushiwakamaru dikabarkan menerima pelajaran seni pedang dari Tengu di Kuil Kurama. Dalam Hikayat Heike, tengu digambarkan seperti "Manusia tapi tidak seperti manusia, burung tapi tidak seperti burung, anjing tapi tidak seperti anjing, tangan dan kakinya seperti tangan dan kaki manusia, wajahnya seperti anjing, memiliki sayap di kanan kiri, dan bisa terbang."

Raksasa
Dalam mitologi dan legenda yang muncul dari berbagai belahan dunia, Raksasa adalah bangsa makhluk yang menyerupai manusia atau hewan, namun berukuran lebih besar daripada ukuran normal manusia atau hewan tersebut. Dongeng dan legenda menyatakan bahwa raksasa merupakan bangsa makhluk yang bodoh dan bengis, suka mengganggu dan memakan manusia, namun ada beberapa dongeng dan legenda yang menyatakan sebaliknya. Raksasa dianggap suatu ancaman karena manusia tidak mampu menandingi ukuran serta tenaganya yang besar, namun tidak sedikit yang memberi gagasan tentang raksasa sebagai makhluk hidup yang berdampingan dengan manusia.

Etimologi

Dalam kosakata bahasa Indonesia, “Raksasa” dipakai sebagai istilah yang digunakan untuk menyebutkan sesuatu yang berukuran lebih besar daripada ukuran normal. Kata Raksasa dalam bahasa Indonesia berasal dari kata “Rakshasah” (Sansekerta: रा॑क्षसः yang berarti kejam)[1]. Rakshasa adalah suatu makhluk dalam mitologi Hindu. Dalam kesusastraan Hindu yang datang ke Indonesia, seperti misalnya Ramayana dan Mahābhārata, terdapat istilah “Rakshasa” yang digunakan untuk merujuk kepada bangsa makhluk yang jahat. Kemudian kesusastraan tersebut diangkat menjadi pertunjukkan wayang dan Rakshasa dideskripsikan berukuran besar. Sampai kini istilah “raksasa” merujuk kepada sesuatu yang berukuran besar.
[sunting] Raksasa dalam mitologi dan legenda

Raksasa sering muncul dalam kisah mitologi dan legenda sebagai makhluk yang berukuran besar dengan kekuatan yang menakjubkan. Dalam mitologi Yunani muncul karakter Gigantes dan Titan, yang merupakan golongan tua dari Dewa-Dewi Yunani. Mereka tinggal di bawah tanah dan menyebabkan fenomena gempa bumi dan gunung meletus. Mitologi Yunani juga memunculkan Cyclop, yakni ras raksasa bermata satu. Kisahnya muncul dalam The Odyssey.

Dalam mitologi Hindu terdapat makhluk sejenis raksasa yang disebut Detya, Yaksa, Asura, dan Rakshasa. Mereka semua adalah makhluk supernatural berkekuatan kecil. Sebagian besar dari mereka bertentangan dengan para Dewa dan suka mengganggu manusia. Beberapa di antara mereka berwujud manusia dan disebut “Manusyha Rakshasa”. Sebagian dari mereka adalah pemuja Dewa tertentu, namun setelah mereka mendapatkan anugerah, mereka menjadi takabur dan berangsur-angsur menjadi jahat.

Mitologi Skandinavia memunculkan karakter Jotun, salah satu dari makhluk supernatural. Ukuran mereka besar. Mereka tinggal di Jötunheimr, salah satu cabang Yggdrasil. Sikap mereka bertentangan dengan para Æsir dan Vanir (Dewa-Dewi), namun kadang-kadang mereka menjalin hubungan dan menikah. Terdapat beberapa macam Raksasa (Jotun), seperti misalnya: Raksasa es (hrímþursar); Raksasa api (eldjötnar); dan Raksasa gunung (bergrisar).
[sunting] Raksasa dalam kisah fiksi

Raksasa muncul secara individual maupun kelompok dalam beberapa kisah fiksi sebagai tokoh utama maupun karakter pendukung. Kisah-kisah yang memunculkan karakter raksasa adalah: Jack dan pohon kacang; Perjalanan Gulliver; Harry Potter; The Chronicles of Narnia; Robinhood dan Pangeran Aragon; Young Ronald; dll.

Kisah Jack dan pohon kacang menawarkan gagasan bahwa raksasa merupakan bangsa makhluk yang bodoh, kejam, dan suka memakan daging manusia, terutama anak-anak. Kisah dengan tema seperti itu sudah populer dalam kisah-kisah fiksi fantasi.

Kisah perjalanan Gulliver menawarkan pemikiran lain tentang raksasa. Gulliver diceritakan sebagai seorang manusia biasa. Namun ia terdampar di negeri antah berantah dimana semua penghuninya berukuran kecil, yang disebut liliput. Cerita itu memberi gagasan bahwa ukuran raksasa itu relatif, manusia bisa menjadi seorang raksasa atau sebaliknya, menjadi liliput.

Dalam cerita rakyat di Eropa Barat dan Utara, terdapat makhluk yang disebut Troll dan Ogre (membandingkan Oni), sejenis monster yang berukuran besar dan wajahnya lebih buruk daripada manusia, namun ras mereka berbeda dengan raksasa.

Harpy
Dalam mitologi Yunani, Harpy (si perenggut) adalah makhluk legenda yang bersayap, dilukiskan sebagai makhluk berwujud setengah wanita setengah burung yang cantik. Harpy terkenal sebagai si perenggut dalam kisah raja Phineas.

Para Harpy adalah saudara dari Iris, putri dari Typhon dan Echidna. Ada dua Harpy, yaitu Aello dan Ocypetes. Walaupun ada juga pendapat yang mengatakan bahwa ada Harpy ketiga.

HALLOWEN

Halloween atau Hallowe’en adalah tradisi perayaan malam tanggal 31 Oktober, dan terutama dirayakan di Amerika Serikat. Tradisi ini berasal dari Irlandia, dan dibawa oleh orang Irlandia yang beremigrasi ke Amerika Utara. Halloween dirayakan anak-anak dengan memakai kostum seram, dan berkeliling dari pintu ke pintu rumah tetangga meminta permen atau cokelat sambil berkata "Trick or treat!" Ucapan tersebut adalah semacam "ancaman" yang berarti "Beri kami (permen) atau kami jahili." Di zaman sekarang, anak-anak biasanya tidak lagi menjahili rumah orang yang tidak memberi apa-apa. Sebagian anak-anak masih menjahili rumah orang yang pelit dengan cara menghiasi pohon di depan rumah mereka dengan tisu toilet atau menulisi jendela dengan sabun.

Halloween identik dengan setan, penyihir, hantu goblin dan makhluk-makhluk menyeramkan dari kebudayaan Barat. Halloween disambut dengan menghias rumah dan pusat perbelanjaan dengan simbol-simbol Halloween.

Sejarah

Halloween berasal dari festival Samhain (dari bahasa Irlandia Kuno samain) yang dirayakan orang Kelt zaman kuno.[1] Festival Samhain merupakan perayaan akhir musim panen dalam kebudayaan orang Gael, dan kadang-kadang[2] disebut "Tahun Baru Kelt".[3] Orang Kelt yang menganut paganisme secara turun temurun menggunakan kesempatan festival untuk menyembelih hewan ternak dan menimbun makanan untuk persiapan musim dingin. Bangsa Gael kuno percaya bahwa tanggal 31 Oktober, pembatas dunia orang mati dan dunia orang hidup menjadi terbuka. Orang mati membahayakan orang hidup dengan membawa penyakit dan merusak hasil panen. Sewaktu merayakan festival, orang Gael menyalakan api unggun untuk membakar tulang-tulang dari hewan yang mereka sembelih. Orang Gael mengenakan kostum dan topeng untuk berpura-pura sebagai arwah jahat atau berusaha berdamai dengan mereka.[4][5]
[sunting] Asal usul istilah

Halloween merupakan kependekan dari All Hallows' Even (eve dan even sama-sama berarti petang/malam) yang berarti malam sebelum hari raya All Hallow yang sekarang disebut Hari Raya Semua Orang Kudus (All Saints Holy Day). Huruf "n" di akhir kata Halloween berasal dari kata even.[6]. Pada zaman dulu, tanggal 1 November dipakai sebagai hari festival keagaamaan di berbagai tradisi paganisme Eropa[3] hingga Paus Gregorius III dan Paus Gregorius IV memindahkan perayaan All Saints' Day menurut kalender santo dari tanggal 13 Mei ke tanggal 1 November. Tanggal 13 Mei dulunya dirayakan sebagai hari raya paganisme untuk festival Lemuria.

Hari Raya Semua Orang Kudus ditentukan misionaris Kristen bertepatan dengan hari raya pagan dengan alasan ingin orang pagan mempercayai agama Kristen. Hari Para Arwah (Day of the Dead) yang merayakan kedatangan arwah sanak keluarga dan kerabat kembali ke bumi sampai sekarang masih diperingati di beberapa negara seperti di Brazil, Meksiko, dan Filipina.
[sunting] Simbol Halloween

Simbol Halloween yang dimengerti secara universal adalah labu yang diukir membentuk wajah "menyeramkan" yang disebut Jack-o'-lantern. Di dalam Jack-o'-lantern biasanya diletakkan lilin menyala atau lampu agar terlihat lebih seram di tempat gelap.

Di Amerika Serikat, lentera Jack-o'-lantern sering diletakkan di depan pintu masuk rumah sesudah hari mulai gelap. Tradisi mengukir Jack-o'-lantern berasal dari Amerika Utara yang banyak menghasilkan labu berukuran besar.

Simbol-simbol perayaan Halloween menggambarkan keadaan alam di musim gugur, termasuk labu hasil panen dan orang-orangan sawah sebagai penjaga hasil panen. Selain itu, simbol-simbol Halloween juga dekat dengan kematian, keajaiban, monster, dan karakter menyeramkan hasil rekaan pembuat film Amerika dan perancang grafis. Karakter-karakter yang sering dikaitkan dengan Halloween adalah setan dan iblis dari kebudayaan Barat, manusia labu, makhluk angkasa luar, penyihir, kelelawar, burung hantu, burung gagak, burung bangkai, rumah hantu, kucing hitam, laba-laba, goblin, zombie, mumi, tengkorak, dan manusia serigala. Karakter film horor klasik seperti drakula atau monster Frankenstein juga dipakai untuk perayaan Halloween. Hitam dan oranye dianggap sebagai warna tradisional Halloween, walaupun sekarang banyak juga barang-barang Halloween berwarna ungu, hijau dan merah.

Di belahan bumi beriklim sejuk, perayaan Halloween berlangsung di musim apel. Salah satu makanan Halloween adalah apel karamel (apel yang dicelup ke dalam cairan gula). Hidangan lain yang lekat dengan tradisi Halloween adalah pai labu, sari buah apel (minuman cider), candy corn, bonfire toffee, candy apple, dan permen yang dibungkus dengan warna-warni Halloween (oranye, coklat, atau hitam).
[sunting] Perayaan di Amerika Serikat

Bagi anak-anak di Amerika, Halloween berarti kesempatan memakai kostum Halloween dan mendapatkan permen, sedangkan bagi orang dewasa adalah kesempatan berpesta kostum. Bagi pedagang eceran di Amerika, Halloween berada di urutan kedua di bawah hari Natal sebagai perayaan yang paling yang menguntungkan.[7].

Sejarah topeng dan kostum Halloween sebelum tahun 1900 di Amerika atau di tempat lain masih sedikit yang diketahui karena keterbatasan sumber primer.[8] Kostum Halloween yang diproduksi massal belum terlihat di toko-toko hingga tahun 1950-an, walaupun topeng Halloween sudah ada lebih dulu.

Di tahun 2005, asosiasi produsen permen Amerika melaporkan 80% orang dewasa berencana membagi-bagikan permen kepada anak-anak yang datang,[9], sedangkan 93% anak-anak ingin berkeliling dari pintu ke pintu rumah tetangga di malam Halloween.[10]

Kota Anoka di negara bagian Minnesota mengklaim diri sebagai "ibu kota Halloween" dan merayakannya dengan pawai besar-besaran. Kota Salem di Massachusetts yang terkenal dengan legenda tukang sihir dari Salem biasanya didatangi lebih banyak wisatawan menjelang perayaan Halloween.

Kota New York mengadakan pawai perayaan Halloween terbesar di Amerika Serikat yang disebut The Village Halloween Parade. Pawai yang dirintis pembuat topeng di Greenwich Village New York sekarang menarik perhatian 50 ribu peserta berkostum dan ditonton oleh 4 juta pemirsa televisi.